Kedua adalah performa mesin menurun, kondisi busi yang aus dapat mempengaruhi performa mesin sepeda motor. Secara keseluruhan seperti penurunan tenaga atau sulit berakselerasi dengan cepat.
Mesin juga mungkin terasa lebih lemah saat menanjak atau saat berakselerasi di kecepatan tinggi. Hal ini terjadi karena terdapat perubahan jarak antara elektroda, dan massa (ground) pada busi.
Ketiga konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Busi yang mengalami keausan, dan menghasilkan kondisi misfire, membuat proses pembakaran tidak sempurna, sehingga banyak bahan bakar terbuang sia-sia.
Efek dari pembakaran yang tidak sempurna itu akan menyebabkan endapan kotoran terbentuk pada ujung insulator busi, atau elektroda.
Keempat suara mesin tidak normal. Penting untuk memperhatikan suara mesin sepeda motor saat dihidupkan. Jika mesin punya silinder lebih dari satu, jika suara terdengar tidak halus, atau kasar dan muncul muncul getaran yang tidak biasa, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kerusakan pada busi.
Sebagai acuan untuk membantu menentukan kapan harus mengganti busi adalah dapat mengambil patokan km, yaitu mencapai 8.000 km, atau 8 bulan (kelipatan 8.000 periodik penggantian busi).
Alasannya, busi yang rusak bisa berpengaruh terhadap fungsi silinder motor. Keadaan ini sering disebut sebagai mesin pincang, dan sebaiknya segera membawa motor ke bengkel untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut.