100KPJ

4 Cara Agar Mengendarai Motor saat Puasa Tidak Mudah Emosi, dan Lemas

Share :

100kpj – Sepeda motor adalah alat transportasi yang paling digandrumi di Indonesia, penjualannya setiap tahun bisa tembus di atas lima juta unit, tidak heran jika populasinya lebih mendominasi dibandingkan kendaraan lain.

Ada pelbagai alasan seseorang memilih motor sebagai kendaraan sehari-hari, karena harga yang terjangkau, bentuk kompak sehingga lebih mudah menerobos kemacetan, dan biaya perawatan tidak menguras kantong.

Karena jumlahnya banyak, ada saja kejadian di jalan raya yang melibatkan pengguna kendaraan roda dua tersebut. Baik kecelakaan ringan, berdebat karena menyenggol kendaraan lain, dan beberapa peristiwa lain.

Oleh sebab itu ada beberpa hal yang perlu diperhatikan ketika mengendarai sepeda motor, terutama bagi yang menjalani Ibadah Puasa. Karena badan tidak mengkonsumsi makanan, dan minuman dalam waktu tertentu.

Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora, Ludhy Kusuma mengatakan, berkendara motor di bulan Ramadhan menjadi salah satu kondisi yang harus diperhatikan untuk para pengendara.

Menurutnya ketika tubuh mengalami kekuarangan cairan, memungkinkan oengendara akan cepat merasakan kelelahan apabila berkendara dengan jarak yang cukup jauh.

“Pengendara harus menyiapkan berbagai hal untuk mempersiapkan kondisi tubuh maupun emosi kita ketika berkendara di bulan Ramdhan,” ujar Kusuma dikutip dari keterangan resminya, Jumat 24 Maret 2023.

Ada empat tips berkendara yang aman ketika berpuasa, pertama pastikan ketika sedang makan sahur memiliki nutrisi lengkap, dan kaya akan serat guna menjaga kondisi tubuh tetap dalam kondisi fit. 

Selain makanan, asupan cairan yang ada di dalam tubuh dengan meminum banyak air mineral agar tubuh tidak kekurangan cairan di siang hari. 

Kurangi makanan dengan kadar garam yang banyak karena akan menyebabkan rasa cepat haus pada tubuh, serta mengurangi kafein dan makanan dengan kadar minyak berlebih.

Langkah kedua mengatur rute jalan, sore hari merupakan waktu terpadat ketika berkendara, karena hampir semua orang berburu waktu untuk bisa tiba di rumah, dan berbuka bersama dengan keluarga. 

Maka dari itu, tentukan jalur yang bisa menjadi jalan pintas untuk mencapai rumah, karena kemungkinan jalan-jalan utama akan dipenuhi oleh pengendara lain dan kendara lain.

Ketiga selain menahan haus dan lapar, menjaga emosi merupakan salah satu keutamaan dalam berpuasa. Kondisi di jalan raya yang penuh memungkinkan munculnya pengendara-pengendara dengan etika kurang baik.

Pengendara yang baik harus menjaga emosi dan tidak terpancing oleh pengendara lain, dengan menjaga toleransi sesama pengendara akan mempermudah untuk mengatur emosi kita. Lalu yang keempat, cukup beristirahat.

Apabila sudah merasa kelelahan ketika berkendara dengan durasi lama sekitar 2 jam, dikarenakan jarak jauh, atau kondisi lalu lintas padat, sebaiknya beristirahat terlebih dahulu karena dalam keadaan puasa kondisi tubuh akan lebih terasa lemas.

Share :
Berita Terkait