100KPJ

Liburan Tahun Baru, Pengguna Mobil Pribadi Jangan Nafsu Ingin Sampai Tujuan Lebih Cepat

Share :

100kpj – Alat transportasi yang bisa digunakan masyarakat untuk menghabiskan waktu libur tahun baru cukup beragam, namun sebagian dari mereka memilih mobil pribadi untuk menemaminya jalan-jalan di akhir tahun.

Ada berbagai alasan seseorang memilih mobil pribadi dibandingkan transportasi umum saat berpergian jarak jauh. Diantaranya lebih fleksibel untuk berpindah tempat, namun ada beberapa hal yag perlu diketahui.

Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, selain periksa kendaraan pada empat titik penting, perhatiakan juga muatan barang, atur waktu istrahat, dan terapkan langkah mengemudi defensif.

“Bawa barang-barang yang dibutuhkan, dan tergolong penting. Pastikan barang yang ada di dalam kendaraan itu masih di batas normal,” ujar Sony dikutip dari keterangannya.

Menurutnya jika barang yang dibawa cukup memakan ruang bagasi, bisa menempatkan di bagian atap mobil. Namun, pastikan tidak melebihi 40 cm dari ketinggian mobil, dan memiliki berat maksimal 50 kilogram. 

“Untuk memaksimalkan keseimbangan kendaraan, posisikan barang di bagian atap mobil untuk ditempatkan secara rata diantara roda depan dan belakang,” tuturnya.

Selain itu, waktu istirahat perlu diperhatikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terlebih yang melakukan perjalanan jarak jauh. 

Manfaatkan rest area untuk pengemudi dapat merenggangkan kaki, tangan, dan kembalikan fokus setelah lama mengemudi. Kemudian pengemudi perlu defensive.

Artinya jangan nafsu, atau terburu-buru agar sampai tujuan lebih cepat, namun tidak mementingkat faktor keselamatan.

Sony menjelaskan, pengemudi perlu menjaga kecepatan, menjaga jarak antar kendaraan, kontak mata dengan beberapa bagian mobil seperti spion kanan, kiri dan tengah, untuk memeriksa keadaan di luar.

“Memerhatikan, dan berkomunikasi dengan pengguna jalan lainnya serta selalu perhatikan kondisi jalan sehingga dapat membaca lalu lintas dan memilih jalur yang paling aman,” sambungnya.

Sebelumnya Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu menyebut, membawa beban berlebihan di mobil memengaruhi kinerja komponen sehingga menurunkan tingkat keselamatan, dan kenyamanan.

"Beban kerja mesin semakin berat, sehingga bahan bakar lebih boros. Keamanan otomtis gaya gravitasi tidak sesuai, akhirnya jarak pengereman lebih panjang,” ujarnya kepada 100kpj.

Selain itu, pengaruh lain dari kendaraan yang berlebihan muatan, lanjut Jusri, akan berpotensi mengalami kecalakaan karena bisa menimbulkan over steer, hingga body roll berlebihan ketika melewati tikungan.

Share :
Berita Terkait