Selain itu, waktu istirahat perlu diperhatikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terlebih yang melakukan perjalanan jarak jauh.
Manfaatkan rest area untuk pengemudi dapat merenggangkan kaki, tangan, dan kembalikan fokus setelah lama mengemudi. Kemudian pengemudi perlu defensive.
Artinya jangan nafsu, atau terburu-buru agar sampai tujuan lebih cepat, namun tidak mementingkat faktor keselamatan.
Sony menjelaskan, pengemudi perlu menjaga kecepatan, menjaga jarak antar kendaraan, kontak mata dengan beberapa bagian mobil seperti spion kanan, kiri dan tengah, untuk memeriksa keadaan di luar.
“Memerhatikan, dan berkomunikasi dengan pengguna jalan lainnya serta selalu perhatikan kondisi jalan sehingga dapat membaca lalu lintas dan memilih jalur yang paling aman,” sambungnya.
Sebelumnya Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu menyebut, membawa beban berlebihan di mobil memengaruhi kinerja komponen sehingga menurunkan tingkat keselamatan, dan kenyamanan.
"Beban kerja mesin semakin berat, sehingga bahan bakar lebih boros. Keamanan otomtis gaya gravitasi tidak sesuai, akhirnya jarak pengereman lebih panjang,” ujarnya kepada 100kpj.