100KPJ

Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Fungsi Zat Adiptif di Oli Mesin

Share :

100kpj – Di Indonesia sangat banyak merek oli mesin yang beredar di pasar, salah satunya untuk sepeda motor. Pelumas tersebut ditawarkan dengan harga berbeda-beda, sesuai dengan takaran dan spesifikasi di dalamnya.

Oli mesin biasanya menekankan bahan dasar yang digunakan, misalnya semi sintetis, ester, atau mineral. Masing-masing pelumas memiliki tingkat kekentalan berbeda-beda, begitu juga dengan zat adiptif.

Dari salah satu kandungan yang tertulis di kemasan, zat adiptif kerap menjadi pertanyaan. Lantas apa sih fungsinya?

Technical Specialist PT Pertamina Lubricants, Brahma Putra Mahayana mengatakan, adiptif bahan kimia yang bisa meningkatkan kemampuan oli, menambah karakteristik dari bahan dasar, dan mentralkan krakteristik negatif. 

“Adiptif pada oli itu bisa mencapai kurang lebih 30 persen dari jumlah total oli mesin, tapi digunakan dalam jumlah yang sangat spesifik,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Jumat 2 Desember 2022.

Misalnya dalam kemasan 1 liter maka sekitar 300 mili liternya adalah adiptif, lebih lanjut Brahma menjelaskan, penggunaannya tidak bisa terlalu banyak karena fungsi oli bisa tidak maksimal melumasi komponen enjin.

Adiptif itu terbagi menjadi beberapa bagian dengan tugas berbeda-beda. Contoh anti-oksidan mencegah oksigen beraksi dengan komponen di dalam oli mesin, dan mengurangi terbentuknya lumpur atau bahasa teknisnya sludge.

Selain itu, adiptif anti-wear yang akan menempel pada permukaan logam, dan melindungi dari gesekan dengan komponen logam lainnya. Zat itu akan membentuk lapisan film tipis seperti sabun untuk mengurangi friksi.

Adiptif viscosity index modifiers, yaitu sebuah bilangan tanpa satuan menunjukan tingkat kestabilan pelumas pada perbedaan suhu operasi. Misalnya saat dingin oli masih tetap mengalir, dan saat panas tidak terlalu encer. 

Kemudian masih ada lagi adiptif deterjen yang fungsinya membersihkan mesin dari kotoran, dan juga kerak sisa pembakaran. Bahan kmia itu akan bereaksi dengan asam yang terbentuk di dalam mesin, dan oli.

“Deterjen ini merupakan pondasi dari kandungan senyawa bersifat basah pada oli, ditunjukan pada angka tota base oil itu senidiri,” tuturnya.

Di luar itu masih banyak zat adiptif lainnya dengan tugas berbeda-beda. Setiap brand punya nama masing-masing dalam mengejewantahkan bahan kimia tersebut, seperti Pertamina dengan Nano Guard Technology. 

“Ini adalah teknologi pelumas sintetis untuk mesin bensin terbaru, dan dirancang dengan cermat untuk memenuhi persyaratan performa teratas yang terbukti efektif melindungi mesin dan membersihkannya secara menyeluruh hingga celah tersempit,” sambungnya.

Share :
Berita Terkait