100kpj - Wiper menjadi salah satu komponen penting untuk mobil. Sebab, meski hanya terbuat dari karet, dan batang besi, namun saat hujan sangat diperlukan untuk menyeka air dari kaca depan agar visibilitas pengemudi tetap baik.
Bisa dibayangkan jika guyuran air hujan menyelimuti kaca depan, tentu pengelihatan, atau jarak pandang pengemudi tergangu, dan bisa menimbulkan kecelakaan.
Mengingat perannya sangat penting, menjaga kondisi wiper menjadi satu keharusan yang perlu diilakukan. Sehingga jangan sepelekan 4 ciri-ciri wiper mengalami kerusakan, atau secara fungsi sudah tidak maksimal.
"Salah satu komponen penting di musim hujan yang kerap terlupakan adalah wiper. Begitu wiper bermasalah, AutoFamily tidak dapat mengemudi dengan aman dan nyaman. Dampak buruk lainnya adalah kaca mobil baret yang sulit dihilangkan," ujar Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara dikutip dari keterangan resminya, Senin 28 November 2022.
1. Tidak maksimal menyeka air
Wiper yang rusak tidak akan sanggup menyeka air dengan baik, terutama ketika hujan deras. Umumnya kerusakan terjadi pada bilah pemegang karet wiper melemah. Sehingga gagal mengikuti kontur kaca saat bekerja dan meninggalkan jejak air.
2. Suara berisik
Wiper yang kondisinya masih bagus ditandai oleh karet yang masih lentur dan tidak keras. Seiring waktu, dan pemakaian, karet wiper akan semakin kaku dan kehilangan fleksibilitas. Biasanya, karet wiper yang sudah mengeras akan menimbulkan bunyi berisik saat bergesekan dengan kaca.
3. Motif air di kaca
Karet wiper yang sudah mengeras akan menimbulkan banyak garis-garis air pada kaca, dan menimbulkan baret. Jika didiamkan, baret akan semakin parah dan membuat kaca mobil rusak.
4. Gerakan wiper tersendat
Ketika karet sudah keras, maka saat wiper dinyalakan gerakannya bakal tersendat-sendat. Bahkan dapat membuat bilah wiper patah akibat terlalu sulit bergerak.
Serupa dengan ciri-ciri lainnya, sapuan wiper tidak akan maksimal sehingga mengganggu pandangan dan membuat kaca mobil rusak kalau didiamkan.