100kpj – Belakangan ini Jakarta terasa lebih panas, bahkan suhunya bisa mencapai 36 derajat. Tidak heran jika banyak masyarakat yang mengeluhkan hal tersebut, hingga menjadi perbincangan di media sosial dari sejumlah kalangan.
Koordinator Badan Meteorologi, Kilmatologi dan Geofisikan (BMKG) Miming Saefudin mengatakan, panas di Ibu Kota dan beberapa daerah lainnya meningkat karena Indonesia sedang memasuki musim pancaroba.
Baca juga: Biar Gak Ditipu SPBU Nakal, Isi BBM Pakai Hitungan Liter atau Uang
Artinya peralihan dari musim hujan menuju kemarau, panas tersebut juga bisa dirasakan saat mengendarai mobil, terlebih saat tidak menyalakan pendingin ruangan, atau AC.
Seperti diketahui, aksesori penting untuk menangkal sinar UV masuk ke dalam kabin adalah kaca film, lapisan yang menempel di kaca samping, dan bagian depan tersebut bsia mereduksi panas yang ditimbulkan.
Selain demi kenyamanan saat berkendara, kaca film juga untuk kemananan, tergantung tingkat kegelapannya. Sehingga orang di luar mobil tidak terlalu melihat kegiatan di dalam mobil, atau barang-barang berharga.
Seiring pemakaian, fungsi dari kaca film juga ikut menurun. Maka di dalam mobil tetap terasa panas, atau tidak seperti biasanya. Lantas kapan komponen tersebut diganti agar tetap memberikan kenyamanan?
“Umumnya kaca film harus diganti ketika warnanya sudah memudar, artinya kualitasnya sudah turun dari pada awal pemasangan,” ujar Marketing & Promotion Manager Wincos Indonesia, Siswanto.
Dia menjelaskan, tanda-tanda lain kaca film sudah berumur adalah fungsinya menahan sinar matahari menurun. Sehingga, saat berada di kabin terasa panas meskipun suhu ruangan sudah diatur sesuai kebutuhan.
“Atau jika dirasa sudah semakin panas suasana di dalam kabin berarti kaca film sudah harus diganti. Rata-rata kaca film awet tiga sampai lima tahun tegantung kualitas,” tuturnya.
Menurutnya kebiasaan buruk pengguna mobil dapat memperpendek usia lapisan film itu adalah cara pemakaian. Diantaranya parkir di luar ruangan, tanpa pelindung. Sehingga langsung terpapar pergantian cuaca, dan cahaya matahari.
Namun Siswanto menyebut tidak semua kaca film yang berumur kualitasnya langsung menurun drastis, dan memiliki tanda-tanda serupa.