100KPJ

Biar Gak Ditipu SPBU Nakal, Isi BBM Pakai Hitungan Liter atau Uang?

Share :

100kpj – Setiap mobil yang beredar di Indonesia memiliki spesifikasi berbeda-beda, sehingga efisiensi bahan bakarnya pun tidak sama. Hal tersebut ditentukan dari kapasitas mesin, bobot kendaraan, hingga teknologi yang disematkan.

Bukan hanya itu, faktor lain yang membuat konsumsi bahan bakar mobil menjadi lebih boros, juga ditentukan dari gaya berkendara, medan jalan yang dilalui, hingga beban yang diangkut mobil tersebut ketika melakukan perjalanan.

da berbagai alasan pengemudi mobil hingga kehabisan bensin saat di tengah perjalanan. Mulai dari rasa percaya diri yang tinggi saat melihat indikator ketersediaan bahan bakar yang sudah menipis

Atau sulit menemukan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) saat kondisi bensin di tangki yang menipis.

Nah, sebelum mampir ke SPBU terdekat, tidak ada salahnya menyiapkan uang non tunai terlebih dahulu, khawatir tidak ada mesin EDC, sehingga pembayaran tidak bisa menggunakan debit.

Hal lain yang kerap menjadi pertanyaan saat isi BBM adalah menyebutnya dalam ukuran liter, atau berpatokan dengan uang yang Anda bayarkan?

Berdasarkan situs resmi Hyundai Indonesia, dikutip Rabu 11 Mei 2022, menggunakan jumlah uang yang dimiliki, atau menyebut dengan satuan liter memiliki kekurangan, dan kelebihan masing-masing.

Tergantung dengan ketelitian konsumen agar tidak tertipu oleh oknum SPBU yang tidak bertanggung jawab. Mengingat ada beberapa kejadian, di mana angka per liter tidak sesuai dengan jumlah BBM yang masuk ke tangki.

Pada dasarnya, mengisi bahan bakar dengan acuan nominal uang jauh lebih mudah dan cepat. Pemilik kendaraan hanya perlu menyebut angka sesuai uang yang disisihkna. Namun biasanya dalam jumlah bulat, seperti Rp50 ribu atau Rp100 ribu.

Karena cara tersebut lebih mudah, dan bisa tidak menimbulkan antrean panjang maka nominal uang rupiah menjadi acuan saat pengisian bahan bakar.

Meskipun cara tersebut cukup beresiko. karena tidak sedikit yang berlaku curang dengan mengurangi volume-nya. Guna mengantisipasi hal tersebut, pemilik sebaiknya memperhatikan proses pengisian dari awal hingga akhir.

Setelah itu, struk transaksi wajib diminta agar uang yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah takaran liter BBM yang dibeli. Karena dengan patokan nominal rupiah, jumlah bensin yang disalurkan ke tangki tidak melulu pas per liter, biasanya lebih, atau kurang dari angka bulat.

Sedang pembelian dengan patokan jumlah liter memudahkan pemantauan saat pengisian BBM. Namun yang perlu diperhatikan adalah harga per liter dari bahan bakar tersebut sudah dicerna, sehingga menyiapkan uang sesuai jumlah pengisian.

Share :
Berita Terkait