Sedangkan untuk mobil belakang, karakternya beda. Biasanya kejadian karena sistem kelistrikan tidak bekerja dengan baik. Tetapi mesin dekat dengan knalpot, lalu knalpot dan kabel panasnya berlebih.
"Lihat di Youtube, supercar banyak yang terbakar. Itu beda lagi, knalpot panas dan membakar bemper dan bemper bakar mesin. Jadi banyak penyebabnya," kata Rifat yang juga seorang pereli ini.
Rifat juga mengingatkan kepada para pemilik mobil untuk tidak asal menambahkan aksesori mobil yang menggunakan kelistrikan. Sebab, aksesori yang dijual di after market memiliki muatan listrik yang berbeda dengan standar pabrikan, bahkan bisa lebih besar konsumsi listriknya.
"Saya rekomen sekali spesifikasi engine harness mohon jangan dimodifikasi karena sistem engine harness akan sangat mempengaruhi performa kendaraan," ujarnya.
Terakhir, Rifat Rifat mengingatkan pemilik mobil untuk menyiapkan alat pemadam api ringan (APAR) di dalam kendaraan untuk mencegah hal buruk terjadi dalam perjalanan. Tapi, pastikan posisinya yang strategis dan tak ganggu saat berkendara.
"Tapi perlu diingat, taruh APAR di tempat yang strategis. Jangan sampai APAR-nya mengganggu Anda, bahkan berpotensi menyebabkan celaka karena diposisikan tidak benar," papar Rifat yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Mobilitas di IMI.