100kpj – Motor Honda yang saat ini dipasarkan di Indonesia rata-rata telah dilengkapi sistem Programmed Fuel Injection atau PGM-FI. Kabarnya, dengan teknologi tersebut, kendaraan menjadi lebih irit bahan bakar dan ramah lingkungan.

Technical Service Function PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Wahyu mengatakan, teknologi PGM-FI telah mengantongi sertifikat EURO 3 atau standar yang diterapkan negara-negara Eropa berkaitan dengan regulasi ambang batas emisi gas buang kendaraan.

Baca juga: Mengenal VVA di Motor Yamaha, Lengkap dengan Kelebihannya

PGM-FI sendiri telah dikembangkan Honda sejak lama, yakni mulai 1993 silam. Namun, Honda Indonesia baru menerapkan teknologi tersebut 12 tahun setelahnya di model Supra X 125. Tonggak sejarah ini menjadi cikal 'pensiunnya' sistem karburator di seluruh line up Honda di Tanah Air.

"Tidak hanya irit, PGM-FI ini juga mudah perawatan dan semakin smart karena ditopang dengan deteksi kerusakan internal pada sistem PGM-FI," ujar Wahyu, dikutip melalui keterangan resminya, Rabu 29 September 2021.

Penerapan PGM-FI juga berdampak pada banyak faktor, mulai dari performa, keiritan penggunaan BBM, hingga perawatan yang semakin mudah.

Khusus untuk perawatan, Wahyu menambahkan, injector, throttle body dan fuel pump tak perlu dibersihkan secara berkala, melainkan hanya perlu mengganti saringan bensin setiap 48.000 KM sekali. PGM-FI juga canggih, lantaran bisa mendeteksi kerusakan melalui indikator MIL (Malfunction Indicator Lamp).

MIL yang terdapat di area konsul speedometer biasanya akan berkedip sesuai dengan kerusakan yang terjadi pada sistem PGM-FI.

Berikut Cara Mengenali Kerusakan PGM-FI Melalui Kedipan MIL

• 1 Kedipan: Manifoldn Absolute Pressure
• 7 Kedipan: Engine Oil Temperature / Engine Coolant Temperature
• 8 Kedipan: Throttle Position
• 9 Kedipan: Intake Air Temperature
• 12 kedipan: Injector
• 21 Kedipan: O2 sensor
• 29 Kedipan: Idle Air Control Valve (IACV)
• 33 Kedipan: Engine Control Module ECM
• 54 kedipan: Bank Angle Sensor.