100kpj – Setiap kendaraan bermotor memiliki suspensi atau shockbreaker. Namun komponen tersebut kerap diabaikan, padahal memiliki peran yang sangat penting. Terutama untuk kenyamanan, dan keamanan saat berkendara.
Shockbreaker yang terdiri dari tiang besi, gas, oli, hingga per berfungsi untuk meredam getaran, atau menahan kejutan saat kendaraan melintasi berbagai macam jalan. Mulai dari jalan berlubang, bebatuan, hingga bergelombang.
Sub Departement Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (jaringan diler motor Honda), Ade Rohman mengatakan, fungsi penting shockbreaker bukan hanya meredam getaran saat melewati jalan rusak, hingga tanjakan.
“Fungsi lainnya juga untuk memberikan kenyamanan dan kestabilan saat berkendara dalam segala kondisi baik itu jalan pelan, cepat, bahkan ketika bermanufer,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin 12 April 2021.
Ada lima hal yang membuat komponen peredam kejut itu rusak, dan sepertinya belum banyak diketahui pemilik sepeda motor. Yang pertama adalah membiarkan shocbreaker dalam kondisi kotor, yang ternyata dapat merusak.
Ade Rohman mengatakan, kotoran yang menempel pada area kerja shockbreaker bisa membuat seal atau karet, dan piston rusak, hingga suspensi bocor. Efeknya mengurangi kenyamanan berkendara, dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.
“Untuk beberapa model shockbreaker sudah dilengkapi dengan “Inner Cover” sehingga bisa mengurangi potensi kerusakan pada bagian seal dan piston shockbreaker,” katanya.
Kemudian disarankan mengurangi kecepatan sepeda motor saat melintasi jalan tidak rata, dan hindari jalan berlubang. Jika terpakasa harus melewati jalan tersebut, usahakan dalam kecepatan rendah, agar mengurangi beban kerja shockbreaker.
“Melintasi jalan tidak rata, atau rusak dalam kecepatan tinggi akan membuat beban kerja shockbreaker semakin berat dan membuatnya cepat rusak,” tuturnya.
Faktor lain yang dapat merusak shockbreaker adalah aksesoris, seperti adaptor atau peninggi. Karena bisa membuat fungsi collar tidak bekerja maksimal. Sehingga akan mudah rusak, dan membahayakan pengendara motor itu sendiri.
Lebih lanjut Ade menyebut, jangan paksakan motor membawa beban melebihi kapasitas yang dianjurkan pabrikan. Sebab akan membuat komponen di dalamnya cpat aus, bahkan kemungkinan terparhnya rod comp bengkok.
Jangan terpaku oleh tampilan shockbreaker yang terlihat bersih dan mulus. Karena di dalam shockbreaker terdapat oli yang berfungsi menyerap getaran. Seiring usia pakai sepeda motor, volume dan kualitas oli berkurang, dan kinerjanya menjadi tidak maksimal.
"Penggantian oli setidaknya setiap 20 ribu km, atau dua tahun sekali. Tergantung mana yang tercapai terlebih dahulu. Perlu diperhatikan, penggantian oli pada shockbreaker sesuai aturannya agar hasil dan kinerjanya seimbang,” tutupnya.