100kpj – Sejak beberapa tahun terakhir, pengguna sepeda motor Indonesia mulai menggandrungi tren modifikasi baru, yakni dengan memasang body protector di sekujur badan. Namun, tindakan itu masih meninggalkan satu pertanyaan besar: seandainya dikelupas, apakah aksesori tersebut menyisakan bekas?
Pendiri perusahaan yang bergerak di bidang aksesori roda dua, Hayaidesu Indonesia, Wariga Mayekta mengatakan, berbekas atau tidaknya saat dikelupas, tergantung bagaimana cara memasang body protector di kendaraan.
Baca juga: Hayaidesu Luncurkan ‘Obat Ganteng’ untuk Yamaha MT-15, Segini Harganya
Itulah mengapa, kata dia, sebelum memasangnya, ada baiknya menonton panduan lengkapnya di Google maupun Youtube.
“Sebelum pasang (body protector) pastikan motor dibersihkan dulu, biar enggak ada noda. Pastikan juga dalam keadaan kering. Kalau udah, pasangnya pakai lem khusus tadi (3M) karena tingkat kerekatannya enggak terlalu kuat,” ujar Wariga di Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis 21 Januari 2021.
“Kalau kita kasih lem yang sangat kuat dan mati, misalnya kayak lem Korea, kalau dicopot ya pasti hancur kan? Tapi kalau misal pakai ini (lem 3M) dia tahan. Jadi enaknya itu,” sambungnya.
Lebih jauh, pria yang karib disapa Wari itu menambahkan, cara merawat eksterior motor yang telah dilapisi body protector sebenarnya sama saja, alias tak ada kiat-kiat khusus. Bahkan, kata dia, aksesori tersebut aman dibersihkan menggunakan sabun cuci, obat poles, bahkan semburan air bertekanan tinggi.
Sementara soal usia pakai, body protector punya kekuatan yang berbeda-beda. Khusus untuk yang pihaknya pasarkan, Wari berani menjamin, kuat hingga dua tahun pemakaian.
“Saya pasang (body protector besutan Hayaidesu) di motor XMax saya, itu udah hampir 1 tahun 8 bulan enggak apa-apa, enggak rusak. Kalau saya bilang (kuat) tiga tahun, saya belum tahu juga. Jadi soal umur, saya sekarang baru bisa klaim dua tahun enggak akan masalah,” kata dia.