Kedua, menguras cairan air coolant secara berkala sesuai dengan petunjuk pada buku service di masing masing tipe sepeda motor. Pengurasan air coolant sebaiknya dilakukan di bengkel resmi Honda atau AHASS.
”Setiap tipe mempunyai periodical maintanance yang berbeda, untuk mengetahuinya harus dilihat dari jadwal maintenance per tipe sepeda motor di buku service nya masing-masing,” ujar Ade.
Ketiga, bagi pengguna sepeda motor Honda, selalu menggunakan air coolant khusus yang di rekomendasikan yaitu ”Pre-Mix Coolant AHM” untuk menambah maupun mengganti air coolant. “Dilarang menggunakan air keran atau air mineral untuk mengganti cairan pada air coolant,” ujar Ade.
Sementara air coolant yang diproduksi oleh pabrikan mempunyai kualitas seperti tidak membeku pada suhu 0° dan tidak mendidih pada suhu 100° sehingga mampu memberikan fungsi pendinginan yang maksimal, tidak menimbulkan karat (Mempunyai formula anti karat), tidak meninggalkan sisa kotoran di dalam radiator (Mempunyai formula anti kerak), tidak menimbulkan buih sehingga mampu memaksimalkan fungsi dari proses pendinginan mesin.
Empat, rutin membersihkan kisi-kisi atau sirip pendingin radiator terhadap adanya kotoran yang menempel seperti lumpur atau debu. Hati-hati dalam membersihkanya, jangan sampai merusak sirip radiator tersebut.
Lima, dilarang menggunakan cover radiator variasi yang menutupi keseluruhan badan radiator. “Hal ini akan mengganggu kinerja dari sistem pendinginannya sehingga performa mesin sepeda motor dapat cepat menurun dan mengalami kerusakan,” ujar Ade.
Dalam pemakaian sehari-hari pengguna sepeda motor yang sudah dilengkapi dengan sistem pendinginan air tidak perlu resah karena sistem pendinginan jenis ini, khususnya di motor Honda sudah dilengkapi dengan lampu indikator di dalam speedometer.