100kpj - Sebagian wilayah di Indonesia belakangan ini diguyur hujan dengan intensitas yang berbeda-beda disetiap daerah. Dengan kondisi itu, pengguna mobil perlu memperhatikan beberapa hal, salah satunya fitur-fitur di dalam mobil.
Training Director Safety Defensive Conultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengatakan, teknologi di dalam mobil menjadi salah satu penunjang mencegah kecelakaan saat berkendara di musim hujan dengan kondisi jalan basah.
“Seperti ABS (Anti-lock Braking System), EBD (Electronic for Brake Distribution), BA (Brake Assist), ESC (Electronic Stability Control), kamera 360 derajat, dan lain-lain menjadi penunjang,” ujarnya kepada 100KPJ, Kamis 24 Desember 2020.
Sony Susmana mengatakan, apabila kendaraan tersebut sudah dilengkapi fitur-fitur keselamatan yang mumpuni, tugas pengemudi akan lebih ringan. Sehingga kemungkinan buruk selama perjalanan dapat diantisipasti dengan mudah. Salah satunya mengahadapi aquaplaning.
Menurutnya kondisi hujan banyak genangan air, saat mobil melaju di kecepatan tinggi, dikhawatirkan roda mengambang atau tidak menapak sempurna ke aspal sehingga hilang keseimbangan.
“Kunci menghadapi aquaplaning kurangi kecepatan sesuai kondisinya. Tetapi akan lebih mudah mobil dikontrol jika dilengkapi ESC, perangkat yang membuat kendaraan stabil ketika di jalan licin,” tuturnya.
Bukan hanya itu, saat bermanuver melibas tikungan pengemudi perlu menguasi kendaraan. Terutama jika terjadi selip, yang bisa menyebabkan mobil tergelincir hingga keluar jalur, karena diakibatkan gaya berkendara terlalu agresif.
“Braking slip akibat gaya mengemudi yang agresif sehingga melakukan pengereman secara keras, yang harus dilakukan menguangi kecepatan, dan jaga jarak aman. Adanya fitur ABS dan ESC tentu membantu agar meminimalisir slip,” tukasnya.
Kemudian jika visibilitas, atau pengelihatan pengemudi terbatas akibat cuaca buruk tentu saat harus berpapasan dengan jalan sempit biasanya memiliki keraguan, dalam mengambil keputusan untuk bertindak dalam kondisi tersebut.
“Referensi point (titik yang biasa jadi patokan) tidak dapat diandalkan lagi. Sehingga adanya kamera 360 derajat sangat membantu pengemudi (memantau mobil secara keseluruhan dari layar head unit),” sambungnya.
Sony menjelaskan, pengemudi tetap 100 persen yang menguasai atau mengontrol mobil, serta teknologi di dalamnya. Namun jika mobil tidak mempunyai fitur-fitur tersebut tugas pengemudi jadi lebih berat saat berkendara di musim hujan.
“Adapun yang harus jadi perhatian adalah faktor emosi, mental dan skill. Faktor ini yang dapat membuat pengemudi salah dalam mengambil keputusan dan berakibat kecelakaan. Fitur tersebut tugasnya hanya membantu, atau melengkapi kekurangan kemampuan pengemudi,” tuturnya.
Meskipun mobil dilengkapi fitur-fitur keamanan, menurut Sony bukan berarti resiko kecelakaan rendah, karena berkiatan dengan perilaku pengemudi. Selain itu, untuk memiliki mobil dengan teknologi yang mumpuni harganya terbilang mahal. Sehingga tidak semua orang mampu memiliki mobil dengan spesifikasi tersebut, hal itu diakui Sony Susmana.
Namun menurutnya zaman sekarang mudah mendapatkan mobil-mobil yang dilengkpai fitur lengkap dengan harga terjangkau. Salah satunya lineup yang ditawarkan Wuling Motors, yakni Almaz. Meski harga terjangkau, jenama asal Tiongkok itu membenamkan segudang fitur canggih di dalam SUV tersebut, yang disesuaikan dengan kondisi jalan, dan cuaca di Tanah Air.
Almaz memiliki ground clearance cukup tinggi, karena disesuaikan dengan kondisi jalan dan adanya fenomena banjir akibat hujan. Untuk menjaga kestabilan mobil saat oversteer, atau understeer sudah didukung ESC, TCS (Traction Control System) untuk menghindari kehilangan traksi saat salah satu roda terjebak, atau bermanuver di jalan licin.
Sementara untuk mencegah merosot di tanjakan, pengemudi tidak perlu menginjak pedal rem karena fitur HHC (Hill Hold Control). Lalu AVH (Automatic Vehicle Holding) juga mampu menahan mobil di jalan datar, menanjak atau menurun. Untuk pengereman didukung disk brake depan belakang, serta dilengkapi ABS (Anti-lock braking system), EBD (Electronic Brake Force Distribution), dan BA (Brake Assist) yang dapat memberikan gaya maksimal saat pengereman darurat.
Lalu terdapat fitur ESS (Emergency Stop Signal), di mana lampu hazard akan menyala otomatis ketika pengereman mendadak. Tujuannya untuk memberikan tanda pada pengendara di belakang agar tidak terjadi tabrakan beruntun.