Berangkat dari keresahan tersebut, MP1 berencana mendirikan akademi untuk bibit-bibit pembalap Indonesia supaya bisa tampil dan membanggakan nama bangsa di pentas MotoGP. Sebab, selain harus terbiasa dengan motor, ada sejumlah ilmu berkenaan dengan teknis balapan yang mesti mereka pahami.
“Saya membangun semua ini karena kecintaan saya kepada Indonesia. Saya lihat banyak yang berbakat di sini, tapi wadahnya kurang. Saya coba bangun akademi balap khusus untuk anak 10-12 tahun. Jadi konsepnya miniGP. Kita bakal ajari mereka naik motor sport bermesin kecil,” terang Rocky.
“Lalu nanti kita ikuti talent cup, semuanya berjenjang. Kemudian, muaranya adalah kompetisi tingkat dunia seperti MotoGP. Kita perlu akui, pasti rasanya bangga lihat ada pembalap berbakat di MotoGP yang berasal dari Indonesia,” sambungnya.
Pembentukan akademi balap tersebut merupakan salah satu proyek jangka panjang yang telah disepakati MP1 dengan pihak Gresini Racing. Bahkan, jika tak ada aral melintang, tahun 2022 nanti, mereka bakal punya tim di kelas MotoGP, Moto2, Moto3, dan MotoE dengan nama Indonesian Racing.
Maka, dengan begitu, taleta muda Indonesia yang telah ditempa di akademi, berpeluang besar mengaspal di empat kompetisi tersebut.
“Indonesian Racing juga akan menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia untuk menunjukkan eksistensi Indonesia yang lebih jauh dari sekadar tuan rumah bagi seluruh pembalap internasional, melainkan juga sebagai aktor di gelaran bergengsi tersebut,” kata dia.