Diketahui, Casey Stoner melakoni debutnya sebagai pembalap MotoGP dengan bergabung ke Repsol Honda pada 2006 lalu. Di musim perdananya, dia tidak tampil memukau. Alhasil, Stoner memutuskan pindah ke Ducati setahun kemudian.
Menariknya, keputusan dia pindah ke Ducati berujung manis. Stoner langsung meraih gelar pertamanya sebagai pembalap MotoGP. Namun, setelah empat tahun—atau tepat pada 2011—dia berpisah dengan tim pabrikan Italia tersebut dan memutuskan kembali ke Honda.
Hebatnya, berbeda dibanding 2006 lalu, Stoner tampil memukau bersama Honda. Pembalap berjuluk Kuri-kuri Boy tersebut langsung meraih titel juara dunia untuk kali kedua di MotoGP. Setelah itu, atau di musim berikutnya, dia memutuskan pensiun. Padahal, kala itu, usianya masih 27 tahun.
"Saya tidak menyesali pensiun dari MotoGP di usia muda. Saya lihat ajang itu (MotoGP) sudah tidak seperti yang saya inginkan. Saya di sana itu buat balapan, bukan buat cari ketenaran," tegasnya.
Pembalap Paling Sulit Dihadapi Stoner
Disitat dari Motosan.es, Stoner mengaku, ada dua pembalap yang paling susah dihadapi selama dia berkarier di MotoGP, yakni Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa. Kata dia, keduanya selalu tampil kencang. Sehingga, sulit dibalap.