100kpj – Valentino Rossi yang sekarang membela tim Monster Energy Yamaha, memang punya prestasi yang luar biasa. Meskipun umurnya sudah mempengaruhi performanya di atas motor, namun Valentino Rossi tetap menjadi magnet di MotoGP.
Rossi menjadi pembalap yang bisa merasakan perbedaan balapan di zaman millenium dengan milenial, dia juga pernah mencicipi berbagai regulasi mesin yang pernah dipakai di kelas premier, mulai dari 500 cc 2-tak, hingga era 4-tak 990 cc, 800 cc, dan terakhir 1000 cc.
Prestasinya membuat fans Valentino Rossi tersebar di berbagai negara termasuk Indonesia, Valentino Rossi juga pernah beberapa kali mampir ke Tanah Air, dari mulai urusan marketing hingga berlibur.
Baca juga: Astaghfirullah, Valentino Rossi Bikin Malu Ibunya
Tapi siapa sangka, Valentino Rossi yang sukses diajang balapan motor paling bergengsi di dunia ternyata dulunya seorang pembalap liar. Hal tersebut diungkapkan oleh komedian Komeng, dalam podcast di akun YouTube Gofar Hilman.
Komeng dan Valentino Rossi ini sempat sama-sama jadi ikon Yamaha di Indonesia, makanya Komeng dan Rossi kerap menghabiskan waktu bersama di momen tertentu seperti jelang pengenalan produk terbaru, pada akhir tahun.
Komeng mengaku sosok Rossi adalah pribadi yang mengasyikan. Selain itu, Rossi juga sebenarnya merupakan pria yang suka bicara ceplas-ceplos. Berbeda dengan Jorge Lorenzo, yang juga pernah menjadi bintang iklan Yamaha di Indonesia.
"Rossi itu anak tongkrongan, dia itu pembalap yang tidak begitu sekolahan. Kalau si Lorenzo itu sekolahan, kalau di Spanyol itu ada sekolahnya tuh mulai dari motor yang kecil, motor yang gede. Rossi itu dari balap liar," bilang Komeng.
Komeng mengakui jika dirinya punya hubungan baik dengan kedua pembalap hebat tersebut, bahkan Komeng harus mengorbankan tawaran haji untuk menemani keduanya. "Sampai dianggap apa kalau tahun depan masih hidup, sampai saya dibilang begitu, tapi saya setiap akhir tahun itu kalau tidak menemani Lorenzo ya nemenin Rossi," tambahnya.
Komedian yang punya nama asli Alfiansyah menceritakan jika dirinya menemani Lorenzo sering diajak main PS (Play Station).
"Kalau Rossi kan bahasa Inggris masih mantap tuh. Saya sempat tinggalkan Lorenzo di kamar hotel, mau merokok. Dia lagi main game, dicariin ke luar. Terus disuruh tanda tangan, malah bikin lingkaran titik. Walah susah memang, kalau Rossi kan sudah ceesan," pungkasnya.
Baca juga: Tak Mau Apes 2 Kali, Rossi Siap Menggila di MotoGP Emilia Romagna