100kpj – Pembalap Yamaha asal Spanyol, Maverick Vinales harus mengalami nasib sial setelah gagal menyelesaikan perlombaan di sirkuit Red Bull Ring, Austria, Minggu 23 Agustus 2020. Kala memasuki lap ke-17, Vinales memilih lompat dari motornya lantaran mengalami masalah pada sistem pengereman.
Menariknya, meski ia lompat mendadak saat motor melaju di kecepatan 218 kilometer per jam, namun Vinales terlihat baik-baik saja, alias tidak mengalami cedera. Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Baca juga: Horor! Vinales Lompat dari Motor di Kecepatan 218 Kilometer per Jam
Berdasarkan keterangan dari sejumlah sumber, pembalap 25 tahun itu bisa terhindar dari cedera lantaran teknologi Tech-Air Race Airbag yang tersemat di kostum balapnya. Sistem airbag tersebut bisa mengembang dalam hitungan 45 milidetik setelah sensor menangkap adanya tabrakan.
Bahkan, sebelum digunakan pembalap MotoGP, teknologi itu sempat diuji coba menggunakan boneka manusia yang diletakkan di atas sepeda motor. Kemudian, motor tersebut dihantamkan berulang-ulang ke mobil. Hasilnya, setiap hendak menabrak, airbag selalu mengembang lebih awal.
Diketahui, sejak dua tahun lalu, penggunaan kostum balap alias wearpack dengan teknologi airbag sudah menjadi regulasi wajib. Itulah sebabnya, seluruh pembalap di kelas MotoGP, Moto2, dan Moto3 wajib mengenakannya untuk mencegah terjadinya hal yang tak diharapkan.
Sistem airbag yang dikembangkan pabrikan tersebut juga sudah memiliki sertifikat terkait keamanan dan kenyamanan saat digunakan pembalap.
Penyebab Vinales Lompat dari Motor
Pengamat MotoGP, Simon Patterson menduga, Vinales mengalami masalah pada rem motornya. Itulah mengapa, ia memilih turun untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
“Vinales mengalami kerusakan pada remnya, sehingga ia memilih melompat dari M1 yang dia kendarai. Masalah tersebut sebenarnya sudah dikeluhkan Quartararo sejak pekan lalu,” ujar Simon, disitat dari Twitter pribadinya, Senin 24 Agustus 2020.
“Bayangkan, bagaimana rasanya lompat dari motor saat melaju di kecepatan 200 kmh,” sambungnya tak percaya.
Berkat peristiwa tersebut, Simon pun berharap Yamaha bisa melakukan sejumlah perbaikan. Sebab jika tidak, nyawa pembalap yang menjadi taruhannya.
“Balapan baru saja separuh jalan ketika peristiwa itu terjadi, dan rem motor Vinales mengalami kerusakan. Jika aku menjadi Rossi, maka aku bakal stres menghadapi balapan minggu depan,” kata dia.