100kpj – Marc Marquez mengawali MotoGP musim 2020 dengan kurang baik, dan tertinggal dari para rivalnya. Bos Yamaha, Lin Jarvis, menilai segala sesuatu pasti punya akhirnya.
Marquez bergabung ke Honda pada 2013, untuk menggantikan posisi Casey Stoner. Sejak itu lah, dia langsung sukses memenangi enam dari tujuh musim terakhir.
Baca Juga:
5 TERPOPULER: Fitur Canggih di Aerox Terbaru, Calon Tim Anyar Rossi
China Punya Pondasi Kuat Kuasai Industri Otomotif Dunia
Jangan Lupa, Hari Ini 25 Ruas Jalan di Jakarta Kena Ganjil Genap
Sejauh ini, Marc Marquez juga telah mengklaim 56 kemenangan, 95 podium, dan 62 posisi pole dengan RC213V-nya di kelas utama. Hasil ini menjadikannya sebagai pembalap Honda paling dominan di kelas utama.
Namun, Marquez mengalami nasib kurang baik di awal musim ini. Dia gagal finis di MotoGP Spanyol karena kecelakaan, lalu absen balapan di MotoGP Andalusia. Alhasil, Marquez sama sekali belum mengemas poin.
Sang juara bertahan itu tertinggal 50 poin dari pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo yang tampil gemilang. Pembalap asal Prancis itu sukses memenangi dua balapan yang berlangsung di Sirkuit Jerez.
Pada posisi kedua klasemen ada pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, dengan 40 poin. Sementara Valentino Rossi berada di posisi 6 dengan 16 poin. Yamaha pun kini kian berada di atas angin dengan situasi tersebut, Jarvis menegaskan bila pasukan Yamaha akan mematahkan doominasi Marquez.
Baca Juga:
Mobil Jagoan Jokowi di Medan Terjal Hadir dalam Heritage Edition
Hummer Siapkan Super Truk yang Mampu Berjalan Tanpa Bensin
"Marquez adalah satu-satunya pebalap yang bisa membawa Honda mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Dia punya talenta yang banyak," kata Jarvis, seperti dilansir Marca.
"Tapi segalanya pasti akan berakhir. Misi kami adalah membawa anak-anak mengambil alihnya," katanya.