100KPJ

Mesin Seperti Mesin Bebek yang Dikorek, Mimpi Bagnaia Tak Terwujud

Share :

100kpj – MotoGP seri kedua di sirkuit Jerez memang tidak seheboh seri pertama, lantaran yang bikin hebohnya mungkin sedang menonton di motorhome karena cideranya belum sembuh. Yup memang tanpa kehadiran Marquez, MotoGP Andalusia yang digelar pada hari Minggu 26 Juli 2020 tidak begitu seru. 

Apalagi suhu di lintastan sirkuit Jerez bisa mencapai lebih dari 57 derajat celcius, membuat para pembalap yang kebanyakan dari Eropa kesulitan dan kepanasan. Makanya para pembalap berhati-hati saat balapan.

Hal tersebut dilakukan agar ban dan mesin tidak bermasalah ketika balapan di cuaca yang panas, jadi efek yang dirasakan oleh para penggemar MotoGP, yang tidak boleh nonton langsung ke sirkuit menjadi monoton.

Francesco Bagnaia (Pramac Racing) sudah sadar akan hal tersebut, makanya dia mengaku di awal lomba dirinya mencoba untuk lebih tenang. Padahal dia tahu jika motornya bisa lebih cepat dari pembalap di depannya, tapi memilih untuk mengatur ritme agar motornya bisa digeber sampai bendera finish dikibarkan, adalah pilihan yang bijak.

"Saya melihat saya lebih cepat daripada pembalap di depan saya, jadi saya hanya mencoba untuk tenang pada awalnya, dan ketika saya mulai melihat ada kesempatan saya mencoba untuk menyalip mereka," ungkap Pecco sapaan akrab Bagnaia yang dikutip dari Crash, Senin 27 Juli 2020.

Perlahan tapi pasti hingga dirinya mampu mendahului sang guru, Valentino Rossi untuk kemudian memperkecil gap waktu antara dia dengan Quartararo.

Kala itu mungkin dibenaknya, dia bermimpi dan berharap akan merasakan segarnya angin podium MotoGP akan yang diraihnya untuk yang pertama kali.

Ah, tapi sayang motor Ducati yang digunakan Bagnaia seperti mesin motor bebek yang dikorek, ngebul. Berasap saat dirinya sedang ada di posisi kedua.

Kalau knalpot keluar asap, artinya ada oli yang masuk ke ruang bakar dan terbakar, makanya dari knalpotnya keluar asap dan akhirnya tidak bisa melanjutkan balapan, kemungkinan itulah salah satu korban dari panasnya suhu lintasan.

"Masalah mesin, saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi saya sudah merasakan motor yang sedikit lambat, kemudia saya melihat ada asap yang keluar dari motor saya, dan marshal di pinggir lintasan mengibarkan bendera hitam dengan lingkaran oranye di tengahnya dan aku harus berhenti," bilang Bagnaia.

Akhirnya pembalap yang punya nomor start 63 ini, harus rela mimpinya untuk merasakan segarnya angin podium MotoGP yang pertama kali di sirkuit Jerez harus ditunda. "Jelas ada kekecewaan, tapi kita tidak boleh marah. Karena kami berfikir tidak memenangkan balapan, tapi mendapatkan pengalaman," pungkas Fransesco Bagnaia yang dilansir Corsedimoto.

Baca juga: Hasil Lengkap Balapan MotoGP Andalusia 2020: Quartararo Mendominasi

Share :
Berita Terkait