100kpj – Ayah dari Jorge Lorenzo memberikan pernyataan yang cukup mencengangkan soal mantan rekan setim anaknya, yakni Marc Marquez. Dia mengatakan bila Marquez selalu berusaha mencari cara untuk menang, bahkan sampai melakukan hal kurang sportif.
Marquez memang tampil dominan dalam beberapa tahun terakhir, sejak turun di MotoGP pada 2013. Pembalap Repsol Honda langsung menandai musim debutnya itu dengan gelar juara dunia. Karier dan performa pembalap asal Spanyol itu kian melesat, dan sudah mengemas enam gelar juara dunia MotoGP.
Baca Juga:
Sebelum Tewas Kecelakaan, Anastasia Tropitsel Nikmati Bali Naik NMax
Buasnya Kawasaki Ninja yang Menewaskan Miliarder Asal Rusia di Bali
Di mana, empat diantaranya dia raih secara beruntun. Bersama Repsol Honda, Marquez hanya sekali gagal juara dunia yaitu pada 2015 saat itu Lorenzo yang menjadi kampiun. Sebelum memutuskan pensiun, Lorenzo sendiri pernah satu musim bersama dengan Marquez di Honda.
Sayangnya, Lorenzo tampil kurang memuaskan di Honda. Pada 2018, pembalap asal Spanyol itu semestinya pun potensi untuk meraih gelar juara dunia bersama Ducati pada 2018.
Lorenzo mampu menyaingi Marquez usai merebut tiga kemenangan, namun sialnya mengalami serangkaian crash sehingga mengalami cedera. Salah satunya ketika Lorenzo bersaing dengan pembalap asal Cervera itu di seri Aragon 2018.
Di saat balapan itu Lorenzo mesti jatuh di putaran awal, yang kemudian menuding Marquez memaksa dirinya melaju ke area lintasan yang kotor. Ayah Lorenzo, Chicho, mengatakan Marquez terlalu sembrono.
"Itu bukan kesalahan tapi manuver terukur dari seorang pebalap yang sangat teliti di sebuah balapan," kata Chicho, seperti dikutip dari Tuttomotoriweb pada Rabu 24 Juni 2020.
"Dia [Marquez] bergerak terlalu jauh dari jalurnya untuk mencoba mengganggu Jorge. Dan dia melakukannya karena saat itu dia [Lorenzo], yang paling membuatnya dalam tekanan, ini kaitannya dengan hasil," lanjutnya.
Baca Juga:
Spesifikasi Mewah Wuling Victory yang Siap Ancam Kijang Innova
Menurutnya, Marquez tak punya rasa hormat kepada lawan-lawannya. Kakak dari Alex Marquez itu hanya memikirkan cara menang saja, walaupun harus dengan cara yang sedikit curang.
"Dia tidak butuh itu karena dia sudah menganggap dirinya sendiri sebagai pembalap terbaik, tapi dia terus melakukan aksi-aksi yang kurang menghormati lawan. Apa yang penting untuk dia itu menang bagaimanapun caranya, sekalipun mesti menggunakan metode-metode yang tidak sportif," paparnya.