100kpj – Regulasi balap membuat Ardian Racing Suit melakukan inovasi untuk membuat wearpack atau baju balap motor dengan teknologi air bag, teknologi tersebut diyakini bisa meminimalisir cidera yang dialami oleh pembalap ketika terjatuh.
Wearpack yang dibuat di D.I.Yogyakarta ini akan memasangkan airbag di yang saat ini diperuntukan untuk Asia Road Racing Championship (ARRC). Irwan Ardiansyah pemilik dari Ardians Racing Suit melalui akun Facebook pribadinya menjelaskan, bahwa pemasangan airbag ini merupakan regulasi keamanan di ajang balapan paling bergengsi di Asia, yang wajib dipatuhi oleh produsen baju balap yang boleh dipakai di ajang tersebut.
Uniknya teknologi airbag ini yang bisa dibongkar-pasang, sehingga bisa dipakai di setiap tipe Ardians Racing Suit. Pada bagian rompi airbag sebelah kanan, terdapat sebuah tabung udara sebagai suplai udara ke semua bagian airbag. Lalu di bawahnya terdapat katup pembuka, yang terpasang dengan tali berwarna merah yang akan disambungkan ke motor.
Cara kerjanya cukup sederhana, ketika pembalap terjatuh maka kemungkinan besar akan terpisah dengan motornya. Nah, ketika terpisah itu, maka tali yang berwarna merah tadi akan terlepas dari motor, ketika terlepas itulah airbag akan otomatis terbuka dan mengembang.
Meskipun belum ada homologsinya, namun sepertinya cara kerja yang sederhana seperti itu layak untuk diterapkan di ARRC, apalagi di ajang ARRC Ardians Racing Suit cukup punya pasar yang besar.
Memang jika dibandingkan dengan kompetitor produsen baju balap yang dipakai di MotoGP, seperti Dainese, RS Taichi dan Alpinestars cara kerja pada wearpack Ardians terlihat lebih konvensional, karena ketiga brand tersebut sudah menggunakan sensor yang biasanya terdapat pada bagian lengan, jadi ketika pembalap terjatuh maka otomatis airbagnya akan mengembang.
Meski demikian riset yang dilakukan Irwan masih terus berlangsung, terakhir dirinya bersama tim riset Ardians sedang melakukan riset agar ketika airbagnya mengembang, pembalap tidak merasa sesak karena ukuran baju balapnya menjadi sempit.
Baca juga: Rossi dan Marquez Tidak Ada Apa-apanya Dibanding Pembalap Ini
Juara 8 Kali Beruntun, Simak Kisah Spanyol Bangun Dominasi di MotoGP