100KPJ

Apes, Ini Tim dan Pembalap yang Pernah Kemalingan

Share :

100kpj – Nasib sial bagi pembalap bukan hanya mengalami kecelakaan, sementara nasib sial tim bukan hanya pembalapnya terjatuh. Tapi tim dan pembalap balap motor juga pernah mengalami kejadian yang benar-benar bikin kesal, yaitu kemalingan.

Yup, ternyata tangan-tangan jahil ini juga nekat beraksi di area sirkuit. Sepang International Circuit, Malaysia kala itu geger karena ada enam tim yang mengalami musibah kemalingan pada tahun 2019. Tim tersebut adalah, Gaviota Angel Nieto (Moto3 dan Moto2), BOE Skull Rider Mugen Race (Moto3), CIP Green Power (Moto3), Reale Avintia Arizona 77 (Moto3) dan Red Bull KTM Ajo (Moto3).

Diketahui posisi garasi tim yang menjadi korban pencurian berada di tempat yang sangat rawan. Pasalnya keenam tim tersebut enggak kebagian paddock dan malah ditempatkan di dalam tenda yang letaknya  di area parkir PA1.

Barang yang disikat maling relatif banyak, mulai dari sokbreker, kaliper, cakram rem, komputer, sampai pemanas ban. Menurut keterangan Gino Borsoi selaku manager tim Angel Nieto, hal tersebut seharusnya tidak terjadi jika keamanan di sekitar lokasi paddock lebih diperketat.

Kerugian kali ini diperkirakan antara 40 Ribu Euro hingga 50 ribu Euro untuk suku cadang, alat, komputer dan lain-lain, encurian itu sebagai "pekerjaan pembobolan."" kata Gino, dilansir dari bikesrepublic.com.

Ternyata kejadian tersebut bukan pertama kali dialami oleh timnya, pasalnya mesti tidak menyebutkan lokasinya Gino Borsoi juga mengungkapkan, bahwa tiga tahun lalu timnya juga mengalami kasus pencurian serupa. Waktu itu barang yang raib adalah tiga unit komputer  digasak maling dan membuat kerugian pada timnya.

Kejadian pencurian terhadap pembalap juga pernah terjadi di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) pada tahun 2016 silam, tiga pembalap yaitu Noriyuki Haga, Decha Kraisart dan Apiwat Wongthananon. Ketiganya kehilangan helm dan wearpack (racing suit), usai tim membuka kontainer perlengkapan tim di Buddh Intenrational Circuit, India.

Pihak promotor ARRC, Two Wheel Motor Racing, mereka menyebutkan kalau perlengkapan tersebut hilang dan dicuri oknum saat di Indonesia yang kala itu menjadi tuan rumah sebelum ARRC meluncur ke India. Diduga pencurian dilakukan saat tim merapikan perlengkapan balapnya, usai mengikuti seri keempat ARRC yang digelar di Sirkuit Sentul, Bogor. Proses merapikan ini berlangsung hingga malam, dan area paddock Sirkuit Sentul ini minim penerangan.

 Pihak penyelenggara mengatakan mengasuransikan seluruh kontainer peserta saat dalam pengiriman. Tapi kejadian ini pastinya membuat malu nama Indonesia di kancah balap internasional.

Baca juga: Komplotan Pencuri Onderdil di MotoGP Malaysia Tertangkap

Share :
Berita Terkait