100kpj – Jorge Lorenzo sudah punya rencana soal kelanjutan nasibnya. Pembalap yang doyan makan nasi goreng ini menegaskan akan kembali ke paddock lagi. Untuk membalap kah? Ternyata bukan untuk kembali menjadi pembalap.
Dirinya mengaku akan segera mengumumkan soal kelanjutan karirnya, yang diyakini masih akan ada di paddock MotoGP. "Aku jelas akan kembali ke paddock. Akan ada sesuatu yang kuumumkan segera," ungkap Lorenzo yang dikutip dari Speedweek.
Lorenzo mengisyaratkan akan mengambil peran tanpa tekanan tinggi, yang pastinya itu bukan sebagai pembalap reguler. "Aku sudah berpetualang 17 tahun dan aku selalu berada di hotel yang sama. Juga ada cedera. Aku selalu melihat diriku sebagai orang yang bahagia. Tapi jika ada kesempatan tanpa tekanan, maka kau akan mengambilnya dengan senang hati," sambungnya.
Penyataannya tersebut membuat beberapa spekulasi muncul tentang masa depan Lorenzo, yang paling kuat Lorenzo jadi test rider seperti halnya Dani Pedrosa dan mantan pembalap lainnya, di mana tekanannya sama sekali tidak tinggi.
Akhirnya spekulasi untuk menjadi test rider semakin kuat, apalagi belakangan, La Gazzetta dello Sport melaporkan soal kemungkinan Lorenzo jadi test rider Yamaha. Mengingat rekam jejaknya bersama tim Garpu Tala, Lorenzo disebut-sebut memenuhi kriteria.
Lorenzo pernah memperkuat Yamaha pada 2008-2016. Selama sembilan tahun bersama Yamaha, Lorenzo memenangi tiga gelar juara dunia kelas premier dan 44 kali menang balapan. Spekulasi itu diperkuat dengan komentar Managing Director Yamaha Racing, Lin Jarvis, dalam konferensi pers usai balapan di Valencia. Dia menyebut tak menutup kemungkinan untuk merekrut test rider yang tak berasal dari Jepang.
Setelah tak lagi bekerja sama dengan Jonas Folger, Yamaha sempat berniat merekrut Johann Zarco sebagai test rider untuk MotoGP 2020. Namun Zarco masih ingin membalap dan gabung Avintia Ducati.
Test rider Yamaha saat ini, Katsuyuki Nakasuga dan Kohta Nozane, disiapkan untuk tes di Jepang dan sirkuit di Eropa. Namun, lowongnya Lorenzo mulai 2020 memantik spekulasi.
"Saya akan katakan tunggu saja, kami akan melihat-lihat dan kita lihat saja nanti. Kami butuh rider cepat, kami butuh seseorang yang bisa memberi umpan balik yang akurat yang bisa menjembatani gap antara grup tes Jepang dan level berikutnya," beber Lin Jarvis.
Andai Lorenzo benar kembali ke Yamaha sebagai test rider, maka para insinyur di tim Yamaha akan memperoleh test rider super yang bisa membantu mencari solusi Yamaha M1 untuk masa depan, apalagi Lorenzo disebut-sebut memilik gaya riding butter hammer yang telah dikembangkan kurang lebih 8 tahun mampu menaklukkan Yamaha M1. (re2)
Baca juga: Keluar dari MotoGP, Pembalap Malaysia Rela Terjun ke Moto2 Tanpa Gaji