100kpj – Reynaldi Pradana menjadi salah satu kandidat juara kelas expert pada grand final Kejurnas Oneprix Indonesia Motorprix Championship di Sirkuit Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu 10 November 2019. Pembalap dari Yamaha Aditama ini mengaku sudah mempersiapkan semuanya untuk bisa meraih poin sempurna di putaran kelima ini.
Reynaldi saat ini berada di peringkat ketiga dengan 102 poin. Dia berada di bawah duo pembalap Afridza Syach Munandar yang mengemas 107 poin, dan Fitriansyah Kete berada di posisi pertama dengan raihan 113 poin.
Sayang, Afridza meninggal dunia saat mengikuti balapan Asia Talent Cup di Malaysia pada 2 November 2019. Alhasil, kini persaingan ketat terjadi antara Kete dan Reynaldi dalam memperebutkan gelar juara kelas expert.
Bukan perkara mudah bagi Kete untuk bisa mengalahkan pembalap asal Kalimatan tersebut, sebab sudah 3 kali naik podium dan salah satunya keluar sebagai juara. Pembalap yang akrab disapa Rere itu menang dengan mengalahkan Kete dan Afridza pada race 1 putaran ketiga di Sirkuit Sentul Karting.
Jelang partai final ini, Reynaldi mengaku sudah melakukan banyak persiapan, mulai dari fisik dan motor. "Latihan fisik dari gym dan biasanya seminggu 2 kali latihan pakai motorcross. Selebihnya prepare persiapan motor," katanya.
Bicara soal karakter Sirkuit Gelora Bung Tomo, Reynaldi menilai motor harus benar-benar siap karena beda dengan Sirkuit Bukit Peusang di Tasikmalaya dan Sirkuit Sentul Karting di Bogor. Dia sendiri baru sekali membalap di sirkuit yang memiliki 400 meter di trek lurus, dan 9 tikungan dengan 6 ke kanan dan 3 ke kiri.
"Kalau surabaya itu, saya juga baru satu kali balap di sana. Mungkin kalau dari sirkuit, trek lurusnya panjang, jadi diutamain ke motornya dulu. Harus lebih siap motornya," ujar Reynaldi.
"Kalau Tasik sama Sentul ada miripnya kan yah, trek lurusnya gak terlalu panjang. Sirkuitnya teknikal banget. Di Surabaya itu diperlukan motor yang bagus, lebih ke tenaganya," paparnya.