Dengan kondisi tersebut, murid terbaik Valentino Rossi yang menjadi juara bertahan akan memanfaatkan kondisii itu untuk mengubur mimpi pembalap tim satelit Ducati menjadi juara dunia tahun ini.
"Kami tahu seberapa tangguhnya saya di Barcelona bulan Juni lalu, tapi balapan di sana nanti akan tricky. Kurasa kondisi lintasan akan sangat dingin sehingga akan mudah melakukan kesalahan,” katanya.
“Jadi akan penting untuk tetap tenang, berusaha menghindari kesalahan apapun, berusaha memenangi kedua balapan dan terus seperti ini. Ini adalah satu-satunya caranya," lanjutnya.
Jorge Martin ada di posisi terdepan dalam perburuan gelar juara dengan memuncaki klasemen lewat 485 poin, dan Francesco Bagnaia berada diurutan kedua dengan mengantongi 461 poin, atau selisih 24 poin.
Untuk bisa merebut gelar juara dunia pertamanya, Martin hanya perlu menangi sprint race saja di seri terakhir tersebut. Masih ada 37 poin maksimal yang bisa diraih para pembalap, termasuk Bagnaia di Catalunya.
Jika Bagnaia bisa meraih poin maksimal maka pembalap asal Italia itu akan mengoleksi 498 poin. Dengan demikian, Martin setidaknya harus menambah 14 poin agar capaiannya bisa melewati perolehan angka sang rival.
Artinya jika murid terbaik Valentino Rossi itu bisa meraih 37 poin pada seri terakhir dan Martin hanya meraih 13 poin maka gelar juara dipastikan akan menjadi milik pembalap Italia tersebut.