“Kemenangan ini buat saya sangat luar biasa karena persaingannya lebih ketat dibanding saat juara umum tahun lalu. Seri terakhir di Malang ini merupakan yang terberat. Rider-rider yang lebih junior sudah banyak yang mampu unjuk kemampuan. Jadi walaupun di seri Malang ini belum bisa juara dan belum maksimal, tapi karena sudah mengumpulkan poin dari seri-seri sebelumnya, alhamdulillah akhirnya bisa menjadi juara umum,” ungkap Juan dalam keterangan resminya, Minggu 13 Oktober 2024.
Sementara itu pada kelas Campuran Non Seeded, rider Reyno Aprilian berhasil menjadi juara dengan total 50 poin. Menyusul sebagai juara dua Findo Mumun dengan koleksi 42 poin, diikuti Athaya Sen di posisi ketiga dengan 40 poin.
Terakhir di kelas tambahan FFA Master, Djohan Irawan unggul atas lawan-lawannya berkat koleksi 50 poin. Membuntuti di posisi kedua ada Wahyu Gareng dengan total 44 poin, dan juara ketiga diraih Endy Endot dengan 36 poin.
Agnes Wuisan dari 76 Rider selaku penyelenggara mengaku bangga dengan performa maksimal yang ditunjukkan seluruh rider yang berpartisipasi di Trial Game Dirt 2024 sejak seri perdana hingga terakhir di Malang. Ia meyakini gelaran sepanjang tahun ini memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ekosistem olahraga motocross dan grasstrack di Indonesia.
“Top performance ditunjukkan oleh semua rider yang berlaga di Trial Game Dirt. Mereka menunjukkan bahwa nyali aja nggak cukup, dibutuhkan konsistensi dan effort maksimal untuk bisa jadi juara di sini. Kedepan kita berharap ekosistem balap motor trail semakin berkembang dan semakin banyak calon juara-juara baru,” ujar Agnes Wuisan.
Selain seru di lintasan, Trial Game Dirt 2024 Malang juga sukses menghibur ratusan penonton yang hadir dengan konsep sportainment. Selain permainan kembang api di penutupan, penonton juga disuguhi live performance dari Matheo In Rio serta NASA Band.