Performanya di atas Ducati Desmosedici GP23 dengan livery khusus tersebut membuatnya terlihat seakan-akan seperti Valentino Rossi, dan anggapan tersebut membuatnya merasa sangat terhormat.
“Wow, kamu membuatku merinding! Yang pasti, kemenangan dan podium saya jauh lebih sedikit. Saya merasa terhormat seseorang mengatakan ini,” ujar Digia, dikutip Crash.net, dikutip Senin 5 Agustus 2024.
Sosok sang bos semakin kental saat livery Soleluna menyelimuti bodi Desmosedici, wearpack, dan helm yang digunakan pembalap muda asal Italia tersebut, sehingga menjadi kebanggaan tersendiri saat turun di sirkuit.
“Mereka memberi saya peluang besar tahun ini. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Vale dan tim. Memakai helm dan warna-warna ini merupakan momen yang membanggakan bagi saya,” sambungnya.
Ducati Desmosedici GP23 yang ditunggangi Digia, dan Bezzecchi memiliki warna dasar biru gelap, serta kuning stabilo pada gambar bulan, dan matahari, pun pada helm Shoei X-SPR Pro milik Digia yang cendrung warna kuning.
Soleluna dalam bahasa Italia yang berarti bulan dan matahari menjadi ciri khas Valentino Rossi sejak mengawali karirnya di GP125 pada 1996, dan kembali diaplikasikan pada 2018 di helm AGV Pista GP saat The Doctor resmi bergabung dengan pabrikan Yamaha.