100kpj – MotoGP yang merupakan adu kebut motor paling bergengsi di dunia kembali menarik perhatian publik. Terutama di tengah kebangkitan Marc Marquez setelah meninggalkan Honda, dan bergabung ke Gresini Racing.
Marc Marquez seakan-akan menjadi magnet tersendiri buat ajang balap para raja tersebut. Setelah puasa podium akibat cedera, baby alien kembali meraih juara dengan tunggangan barunya, Ducati Desmosedici GP23.
Bahkan tidak membutuhkan waktu lama buat pabrikan Ducati merangkul Marc Marquez, meski musim ini baru berjalan 7 kali balapan, jenama asal Italia itu resmi mengkontrak MM93 untuk dua musim ke depan.
Di tengah kebangkitan juara dunia 8 kali itu, Andrea Dovizioso yang pernah menjadi rivalnya akan kembali ke MotoGP. Kabar tersebut beredar saat perhelatan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, pada pekan kemarin.
Bahkan mantan pembalap Ducati itu mengaku jika sudah mendapatkan kabar dari salah satu pabrikan untuk mengajaknya kembali ke MotoGP. Meskipun tawarannya itu belum diungkapkan secara jelas.
“Saya tidak punya rencana apapun, tetapi selalu menyenangkan ketika sebuah pabrikan menelepon untuk membicarakan masa depan,” ujarnya kepada MotoGP.com, dikutip, Sabtu 8 Juni 2024.
Diduga Andrea Dovizioso yang pensiun dari MotoGP pada 2022 itu akan menjadi test rider, atau pembalap yang menguji motor baru dari pabrikan, seperti yang dilakukan Dani Pedrosa bersama KTM Factory.
“Ini sesuatu yang saya pikirkan saat memutuskan pensiun, tetapi kala itu saya belum siap melakukan sesuatu. Karena saya ingin berhenti, dan rehat,” tuturnya.
Selama berlaga di ajang balap paling bergengsi tersebut, Dovizioso tidak pernah mendapatkan gelar juara dunia, hanya tiga kali juara dua. Dia merasakan juara dunia di level berbeda, lebih tepatnya ketika di GP125 tahun 2004.
Artinya secara karir tidak terlalu cemerlang dibandingkan Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, atau pembalap legend MotoGP, yaitu Valentino Rossi.
Maka tidak heran jika dia memilih untuk pensiun pada dua tahun yang lalu, meskipun balapan masih berjalan lima seri. Sejak hengkang, dia memilih terjun menjadi crosser, dan mengelola arena balap motorcross yang dimilikinya.
Namun setelah mendapatkan panggilan dari salah satu pabrikan yang namanya masih dirahasiakan itu, pembalap 38 tahun tersebut merasa dirinya masih cocok terlibat dalam keseruan MotoGP di musim depan.
“Saya selalu membiarkan pintu tetap terbuka, karena saya masih belum terlalu tua. Semua orang tahu perasaan saya, yang bisa membantu pengembangan motor,” katanya.