100kpj – Jorge Martin memilih Aprilia Racing untuk meneruskan karirnya selama dua musim ke depan di ajang adu balap para raja tesebut. Dia meninggalkan Pramac Racing Ducati sebagai tim pertamanya di MotoGP.
Keputusannya pindah ke brand lain dengan naik level menjadi pembalap pabrikan tentu menjadi sorotan, lantaran tanda tangan kontraknya terjadi sangat cepat, tidak membutuh negosiasi kurang dari 24 jam.
Aprilia Racing secara resmi mengumumkan Jorge Martin menjadi pembalap barunya menggantikan Aleix Espargaro, Senin 3 Juni 2024, malam hari. Padahal di malam yang sama, Manager Martin masih berbicara dengan Ducati.
Hijrahnya Martin tentu membuat Pramac Racing sedih, karena tim satelit Ducati itu namanya bisa besar sejak pembalap 26 tahun tersebut bergabung. Bahkan jika melihat surat perpisahannya cukup terharu.
"Kami menyambut rookie yang berbakat ke dalam tim kami, dan hari ini kami bekerja dengan salah satu pembalap terkuat di grid MotoGP,” tulis pernyataan tim milik Paolo Campinoti itu, dikutip Crash.net, Rabu 5 Juni 2024.
Dijelaskan bahwa kemajuan yang telah dicapai bersama Martin sungguh luar biasa, dan tim akan tetap fokus pada tujuan yang sudah ditetapkan pada akhir tahun lalu.
“Kemudian, setelah GP Valencia, kami akan mengucapkan selamat tinggal kepada Martin, mendoakan yang terbaik untuk masa depannya,” lanjut pernyataannya.
Manajer Tim Pramac Racing Gino Borsoi, mengaku sangat bersyukur, dan bangga selama ini bisa bekerja dengan Jorge Martin, yang menjadi salah satu pembalap terkuat, dan paling berbakat yang pernah ditemuinya.
“Mulai sekarang, kami terus memberikan yang terbaik untuk mencapai hasil maksimal bersama-sama tetap fokus pada musim ini, yang telah dimulai dengan luar biasa,” katanya.
Jorge Martin tidak perlu memikir panjang untuk cabut dari Ducati, lantaran selalu diberikan janji manis. Sehingga dia memilih menjadi rival dari brand tersebut dengan bergabung bersama Aprilia di musim depan.
Padahal di malam yang sama, menurut laporan Motorsport.com, Manajer Pramac Racing, Gino Borsoi masih berbicara dengan Ducati, namun tiba-tiba Martin melakukan tanda tangan kontrak dengan Aprilia.
Sehingga muncul persepsi keputusan kilat tersebut dilakukan berdasarkan sakit hati yang sudah mendalam, mengingat Martinator selama tiga musim tidak perna diberikan kepastian oleh brand tersebut.
Oleh sebab itu, dia memilih hengkang dari tim satelit Ducati, atau menjadi pesaing dari brand tersebut di musim depan. Terkait keputusan itu, Chief Executive Officer Aprilia, Massimo Rivola angkat bicara.
“Yang bisa saya katakan adalah saya senang dia mengambilnya (kontrak), Jika dia marah, mungkin waktunya akan berkurang 0,1 di lintasan musim depan,” ujar Massimo.