100kpj – Prima Pramac Racing kandidat kuat tim satelit Yamaha di MotoGP 2025, mengingat tim independen yang diperkuat Jorge Martin, dan Franco Morbidelli itu akan mengakhiri kontraknya dengan Ducati di musim ini.
Sedangkan VR46 Racing yang sempat dirumorkan merapat ke Yamaha hububungannya sudah semakin jauh, karena tim milik Valentino Rossi itu sepertinya masih setia dengan Ducati sampai musim depan.
Kabar Yamaha sudah menjalin hubungan baik dengan Pramac Racing diberitakan Speedweek.com, dalam laporannya yang dilansir, Jumat 26 April, pabrikan asal Jepang itu sudah bernegosiasi dengan tim Paolo Campinito itu.
Bahkan Direktur Pelaksana Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis sebelum pensiun tahun ini telah meyakini bahwa tempatnya bekerja itu akan memiliki tim satelit pada musim depan, meski tidak dijelaskan secara gamblang.
“Akan ada dua Yamaha M1 di tahun depan, dan tim satelit akan mengurusnya. Saya tidak bisa mengungkapkan nama timnya,” ujar Lin Jarvis dikutip dari beberapa media asing.
Kemudian dipertegas pembalap Yamaha Monster Energy, Fabio Quartararo yang mengaku jika Yamaha membutuhkan tim satelit agar kompetisi bisa semakin kompetitif, dan salah satu dampak positifnya ada banyak data yang bisa diterima.
“Tim satelit akan sangat penting. Untuk pramusim saja akan memberikan kita lebih banyak lap dan informasi,” ujar Quartararo.
Sebelum dirilis ke publik, pembalap kelahiran Perancis itu meminta agar tim satelit Yamaha nantinya diperlukan seperti halnya pabrikan, salah satunya mendapatkan motor dengan spesifikasi yang sama.
“Tapi saya akan meminta langkah lebih jauh, dan mengatakan bahwa tim perlu diperlakukan seperti tim pabrikan. Mereka memerlukan motor pabrikan, dan dukungan pabrikan, karena itu juga penting bagi pembalap,” katanya.
Meskipun nantinya Pramac Racing menjadi tim satelit Yamaha, namun tanpa kehadiran Jorge Martin, karena pemimpin puncak klasmen MotoGP 2024 itu memastikan akan keluar dari tim satelit tersebut di tahun depan.
Sejak saham Dorna Sport sebagai penyelenggara MotoGP sebagian besar sudah diambil alih Liberty Media yang biasa menggelar Formula One (F1), ada sejumlah regulasi baru yang akan mengubah balap motor tersebut.
Salah satunya terkait jumlah kepemilikan tim satelit pada masing-masing brand alias pabrikan yang dibatasi. Sehingga Ducati sebagai pabrikan dengan tim satelit terbanyak berpotensi terancam kehilangan salah satu tim independenya.