“Betul ketika saya terjatuh saya melihat diri saya melebar, saya terlalu cepat tetapi saya bilang oke. Inilah batas kemampuan motornya. Kemudian saya melakukan long run selama 12 lap, dan berencana kurang lebih mencapai 18 lap,” ujarnya dikutip Motorsport.com, Selasa 27 Februari 2024.
Setelah mengetahui kekurangan dari Desmosedici versi lama tersebut, juara dunia 8 kali itu menyebut bahwa ini bukan sekadar 5 lap tersisa, karena harus meningkatkan kecepatan selangkah lagi agar dapat hasil terbaik.
“Akan tetapi mungin saya menambahnya dalam satu titik yang tidak bsia kita lakukan dengan motor ini. Jadi saya mengalami selip di tikungan 4 tetapi penting untuk memahaminya (kekurangan motor),” katanya.
Mengingat motornya tidak bisa diajak kerja keras dalam kondisi tertentu, sehingga MM93 mulai mengubah gaya balapnya menjadi halus, dan konsisten. Tidak pernah memaksakan, atau menekan motor didetik terakhir.
“Dalam balapan kita selalu berkata bahwa 0,3 detik terakhir adalah yang tersulit. Jadi di sanalah saya berada sekarang. Saya 0,1 detik, atau 0,2 detik, terkadang 0,4 detik di belakang pembalap terdepan, dan sekarang saya harus memahami caranya menjadi lebih dekat,” sambungnya.
Marc Marquez dan Alex Marquez untuk musim ini menggunakan motor bekas seperti yang digunakan Francesco Bagnaia, atau Jorge Martin di tahun lalu.
Mengandalkan mesin bensin empat silinder, berkonfigurasi V4 dengan kemiringan 90 derajat, berkapasitas 1.000cc DOHC. Memiliki empat klep di masing-masing silindernnya.