“Begitupun dengan Martin pada Minggu dengan menyalipnya agar saya bisa mendapatkan satu poin tambahan. Itu tidak akan mengubah hidup saya, tetapi jika saya melakukan kesalahan hasilnya akan berbeda,” tutur pembalap bernomor 93 itu.
Pembalap Pramac Racing itu finish di urutan ke-10, terlihat tidak agresif dibandingkan saat sprint race. Di awal Martin melakukan kesalahan saat start karena ban selip, sehingga motor gecol dan membuang waktu.
Ada dugaan ban yang digunakan tidak sesuai, sehingga ada dugaan Michelin melakukan sabotase, karena kesulitan Martinator pun dirasakan Marquez di setiap putaran, sembari menjaganya tetap di depan dirinya, tanpa ingin mendahului.
“Jadi saya lebih memilih untuk berkendara di belakang mereka,” kata Marquez.
Jorge Martin yang berambisi menjadi juara dunia untuk menyangi poin Pecco, dia malah berada di posisi belakang sejak kesalahannya di start, bahkan Maverick Vinales sempat menyalipnya.
Beberapa lap Martinator berada di urutan ke-6, lalu tergeser ke-7, hingga akhirnya tersalip lagi oleh beberapa pembalap lain, salah satunya Fabio Quartararo menjelang lap akhir, hingga Martin menggeleng-gelengkan kepalanya.
Berbeda denga Marquez yang selalu mengawal Martin dari belakang, diketahui kedua pembalap itu sama-sama kelahiran Spanyol, dan Martin memulai debutnya di MotoGP pada 2021, dan tahun ini menjadi capaian positifnya.