Pembalap 33 tahun itu tergolong aman dengan sistem birokrasi di Tanah Bharata, karena visanya berjalan lancar sehingga dia bisa hadir tepat waktu, sejak beberapa hari yang lalu untuk menjalani sesi latihan bebas.
“Tata letaknya (Sirkuit Internasional Buddh) terlihat menarik dan bagus, banyak naik turunnya walaupun menurut saya itu tidak terlalu ekstrim,” katanya.
Meski sirkuit tersebut dianggap tidak terlalu ekstrim, namun saat sesi latihan kedua, atau FP2, Bradl berada di posisi paling buncit dibandingkan pembalap lain, yaitu urutan ke-20 dengan catatan waktu 1,494 detik.
Masih lebih cepat dibandingkan pembalap asal Jepang, Takaaki Nakagami yang merupakan rekan setimnya, yaitu 1,528 detik. Tepat di atas Bradl ada Pol Espargaro dari Tech GASGAS di urutan 19 dengan catatan 1,329 detik.
MotoGP India 2023 menjadi perbincangan hangat, lantaran banyak kekacuaan. Mulai keterlambatan visa untuk masing-masing tim, hingga sejumlah pembalap papan atas telat tiba di negeri bollywood tersebut.
Selain itu banyak keluhan dari tim MotoGP yang kesulitan mendapatkan makanan, dan minuman yang dibutuhkan. Imbasnya mereka khawatir makanan terkontaminasi sehingga menyebabkan infeksi usus.
Permasalahan lain soal pengangkutan barang karena biaya akomodasi selangit, hingga kargo motor MotoGP diangkut dengan truk tua terbuka, saat menuju Sirkuit Buddh, serta paddock dijadikan tempat tidur sebelum mulai sesi latihan.