100kpj - Asia Cross Country Rally, atau AXCR 2023 telah selesai, balap reli off road yang berlangsung di beberapa negara pada 13-19 Agustus itu menjadi pengalaman baru bagi Julian Johan, atau yang lebih dikenal Jeje.
Menariknya meski menjadi debutnya, Jeje bersama tim Jejelogy GHP Law Firm, dengan co-driver Recky Resanto berhasil finish tanpa masalah dengan mobil, Lexus LX570 lansiran 2010 dimodifikasi berwujud Land Cruiser 200.
"Target bisa finis ini tidak bisa dibilang sepele, selama enam hari banyak tantangan yang ada di track, bikin kita tidak semudah itu untuk bisa finis dan berhasil mencapai hari terakhir dengan lancar," ujar Jeje dalam keterangannya dikutip, Senin 21 Agustus 2023.
Menurutnya tidak mudah dalam menyelesaikan persaingan di medan yang menantang di kelas T1G. Banyak peserta yang tumbang, karena mobil mengalami masalah serius, sehingga tidak bisa mencapai finis.
"Banyak peserta tumbang, terutama tim besar, alhamdulillah bisa utuh mobil sampai Spesial Stage (SS) enam," tuturnya.
Melalui 3 jalan pertama, pembalap asal Indonesia itu dihadapkan pada jalur yang sempit, melewati sawah, dan area perkebunan. Namun, karena kepiawaiannya dia bisa melewati rintangan dengan baik meski dimensi Land Cruiser besar.
Balapan reli off road tersebut dimulai dari Thailand, dan setibanya di Laos tepat pada SS 6, track sudah berbeda, lebih lebar dan panjang, sehingga bisa memacu mobil dengan ke kecepatan tinggi.
Meski begitu, jalur tersebut banyak jebakan seperti lubang, lumpur yang dalam, kolam air, dan sungai yang dalam, sehingga banyak peserta yang menjadi korban. Di balik itu, Jeje anggap jalan itu cocok untuk SUV yang dikendarainya.
Sebelumnya, atau di SS keempat Jeje mengalami kendala electrical tepatnya Throtel Position Center, membuat ABS tidak bisa dimatikan, dan mobil tidsk bida digas. Sehingga gagal finish, namun memasuki SS 5, dan 6 berhasil diselesaikan dengan mulus.
Secara keseluruhan, hasil akhir, ia mendapatkan peringgkat ke-12, dan hasil ini sudah dirasakan lebih dari cukup, mengingat ada kejadian masuk ke sawah sehingga harus membuat ia mengurangi ritme dalam mengendarai mobil.
"Over all sedikit di bawah 10 besar peringkat 12, udah lebih dari cukup, mengingat kejadian kemarin masuk sawah ritme bawa dikurangin, jangan sampai kejadian ABS (rem) tidak bisa dimatikan terulang, bikin masuk ke sawah, yang pennting bisa finis," tukasnya.
"Alhamdulillah mencapai finish, mobil tidak dalam kendala berat, sangat minim kerusakan, boleh dibilang perlu disesuaikan, yang penting sesuai target. Momen 17 Agustus bisa memberi sesuatu, meski tidak juara tapi menjadi inspirasi, kita bisa berjuang, hasil nomor dua tapi bagaimana memberikan yang terbaik," sambungnya.