100kpj – Sudah enam tahun KTM bertarung di kelas para raja MotoGP, musim ini pabrikan asal Austria ini diperkuat oleh dua pembalap yakni Brad Binder dan Migeul Oliviera.
Oliviera musim ini berhasil meraih podium pertama dua kali, yang salah satunya diraih di Sirkuit Mandalika kala balapan dengan cuaca hujan.
Musim 2023 mendatang Miguel Oliviera akan digantikan oleh Jack Miller, yang sudah resmi hengkang dari pabrikan Ducati MotoGP.
Untuk bisa bersaing di rombongan depan, tampil kompetitif melawan tim pabrikan mapan di MotoGP tentu tidak mudah dan murah.
Seperti dikutip dari Speedweek, Hubert Trunkenpolz, Direktur KTM mengatakan, pihaknya memutuskan untuk memasuki MotoGP pada 2017, dan menyadari bahwa kesuksesan yang didapat Moto3 dan Moto2 benar-benar tidak menarik bagi siapa pun dan tidak menciptakan spin-off yang diharapkan, terutama di pasar Asia.
Sedangkan menurut Stefan Pierer CEO KTM mengatakan, perlu mengeluarkan anggaran sampai €70 juta bruto (£60 juta / $75 juta/ Rp 1,1 triliun) hanya proyek MotoGP.
“Jelas Anda membutuhkan anggaran yang besar untuk proyek seperti ini. Kita berbicara tentang €70 juta bruto hanya untuk MotoGP," paparnya.
Lebih lanjut Stefan Pierer menjelaskan, kalau mau coba naik podium, angkanya begini. Moto2 sebenarnya adalah kelas termurah, juga karena mesin produksi dan Moto3 jauh dari kelas premier.
Sedangkan menurut Trunkenpolz, hanya di MotoGP Anda dapat mengukur pengembalian nyata. Kesadaran merek terbayar sangat besar dan sebagai hasilnya KTM dianggap jauh lebih kuat.
“Rencana kami untuk memulihkan biaya MotoGP melalui penjualan tambahan benar-benar berhasil. Namun, masuk akal untuk memperkenalkan talenta muda ke MotoGP melalui dua kelas kecil dan untuk alasan ini kami terus berinvestasi di Moto3 dan Moto2 juga, tetapi Anda hanya mendapat perhatian media sebagai pabrikan di MotoGP," tambahnya.
KTM mengklaim bahwa pabrikan asal Austria, selalu mengatakan akan bersabar di MotoGP, karena butuh tujuh atau delapan tahun untuk memenangkan Dakar dan juga American Supercross.
“Kami telah menunjukkan bahwa kami menganggap serius MotoGP dan berencana untuk jangka panjang di kelas utama juga menang bersama tim Tech3 sebagai tim customer mulai 2019 dan memperpanjang kontrak dengan Dorna hingga akhir 2026," pungkasnya.