100KPJ

Tak Semua Pembalap Berbakat Italia Muridnya Valentino Rossi, Buktinya Enea Bastianini

Share :

100kpj – Enea Bastianini menambah panjang daftar pembalap Italia yang bertarung di ajang MotoGP, selain itu penampilannya Enea di tahun 2022 ini memuaskan.

Pembalap yang musim ini berga ung dengan Gresini Racing ini berhasil meraih posisi tiga, pada klasemen akhir dengan mengoleksi 219 poin.

 Dia juga sukses memenangkan empat podium, dan tembus podium enam kali sepanjang musim 2022. Penampilan apiknya bersama Gresini Racing membuatnya promosi ke Ducati Lenovo untuk MotoGP 2023. Bastianini pun menggantikan posisi Jack Miller yang memutuskan bergabung ke Red Bull KTM Racing Factory.

Prestasinya itu yang membuat pembalap yang punya julukan The Beast jadi sorotan, hingga penasaran penyebab Enea tak ikut gabung dengan VR46 Riders Academy milik Valentino Rossi.

Apalagi mayoritas pembalap asal Italia di MotoGP adalah jebolan VR46 Riders Academy. Sebut saja Francesco Bagnaia, Franco Morbidelli, Luca Marini dan juga Marco Bezzecchi.

Manajer Bastianini, Carlo Pernat pun menyebut ada alasan mengapa kliennya memilih tak gabung VR46 Riders Academy.

Salah satunya karena sudah didukung tim MotoGP, serta cara pengembangan yang berbeda. “Dia berkembang bersama Gresini dan tetap berada di sana. Jika mengenal Enea, saya merasa cara kerja akademi tersebut bukan yang terbaik bagi seseorang seperti dia,” kata Pernat, dikutip dari Tutto Motori, Rabu 14 Desember 2022.

Lebih lanjut Pernat menyebutkan, jika cara VR46 Riders Academy dalam berlatih secara bersama tak cocok dengan Bastianini.

Karena Bastianini diketahui sebagai sosok yang tak ingin terikat dalam berlatih. “Dia itu seorang penyendiri. Dia mengikuti programnya sendiri, bersama pelatih serta fisioterapis dengan tempo dan caranya sendiri. Sementara di akademi, semua dilakukan bersama,” ujarnya.

Walau demikian, Pernat menyebut bahwa tidak ada cara yang salah dari kedua belah pihak. Bahkan, bukan tidak mungkin pembalap dari VR46 Riders Academy berteman dengan Bastianini.

“Mereka memiliki cara berbeda. Tetapi, bukan berarti salah satu dari mereka salah. Bukan berarti tidak tidak akan ada persahabatan atau bahkan rivalitas,” pungkas Pernat.

Share :
Berita Terkait