100kpj – Alex Marquez melakukan debutnya di MotoGP dengan bergabung tim raksasa Repsol Honda Team, dengan prestasi pemegang titel juara dunia Moto2, dan Moto3.
Hal tersebut membuat tim Repsol Honda punya harapan lebih, kepada adik kandung dari Marc Marquez ini, apalagi di tahun pertamanya Alex berhasil meraih dua podium.
Tapi performa Alex di tim Repsol Honda tak berkembang, akhirnya pada tahun 2022 ini Alex pindah ke tim LCR, tim satelit Honda.
Sementara posisinya digantikan oleh Pol Espargaro, walau masuk ke tim satelit, tapi fasilitas yang didapat Alex sama seperti tim pabrikan, buktinya Alex mendapatkan kontrak pabrikan dan motor terbaru seperti pembalap Repsol Honda.
Tapi Alex Marquez tetap merasa kesulitan untuk mengembangkan diri dari 20 balapan yang dijalaninya, Alex cuma empat kali finis 10 besar dengan posisi ketujuh sebagai hasil terbaiknya.
Alex mengakhiri musim di peringkat ke-17 dengan hanya mengoleksi 50 poin, dirinya mengaku walaupun dapat fasilitas yang berbeda, tapi tetap kesulitan.
"Pasalnya ada perbedaan ketika berada di tim pabrikan dengan di tim satelit, jadi meskipun motornya sama tapi situasinya tidak sama persis," bilang Alex Marquez dikutip dari Speedweek.
Seperti contoh suku cadang, Alex mengaku suku cadang baru di tim satelit selalu tiba agak terlambat, jadi hal itu yang sangat terlihat perbedaannya antara tim pabrikan dengan tim satelit.
Tapi Alex tetap berterima kasih kepada pihak HRC dan Repsol Honda, karena merekalah yangemberi kesempatan dirinya balapan di MotoGP.
"Saya juga menjadi juara bersama Honda di Moto3. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Kita harus selalu bersyukur," bebernya.
Kini Alex bergabung dengan Gresini Racing Team yang juga tim satelit Ducati, Alex berharap bisa tampil kompetitif bersama pembalap yang disokong Ducati.
Alex mengaku Ducati Desmosedici GP bagus, dirinya sudah merasakan potensi si kuda besi saat tes akhir musim di Valencia.