"Jadi saya sedih dengan situasi ini karena saya pikir saya punya potensi besar. Saya adalah salah satu yang terbaik di pramusim dan juga di Qatar, tetapi kemudian hasilnya mulai sedikit menurun karena masalah muncul," bilangnya.
Pol juga menjelaskan bahwa di MotoGP, pembalap harus terus berkembang dan terus melakukan hal-hal untuk menjadi lebih baik, "tetapi kami tidak melakukannya. Yah, saya tidak, di sisi pitbox saya," keluhnya.
Jadi itulah alasannya mengapa Pol terus berjuang keras, tapi berakhir secara menyedihkan. Pembalap 31 tahun mengklaim kalau dua tahun di Honda, adalah paling buruk dalam kariernya. Itu juga merembet pada kehidupan pribadinya.
"Saya bisa katakan bahwa dua tahun itu adalah dua tahun tersulit dalam karier olahraga saya," bebernya.
Pol akan membela Tech3 GasGas pada MotoGP 2023, Pol juga berharap tahun depan menemukan hal-hal yang baik.