Menurut Rossi, Ducati telah bersungguh-sungguh menyiapkan tim pemenang sejak 5-6 tahun terakhir.
Namun, kata dia, hasilnya baru terasa sejak 2020 silam. Bukan tak mungkin ke depannya tim bernuansa merah itu makin menyeramkan dan sulit dikalahkan.
"Bukan hanya Yamaha, semua merek Jepang bermasalah karena Ducati sudah menaikkan 'giginya'. Ini sudah terjadi sejak 2016 lalu, tapi dalam dua tahun terakhir mereka telah mengambil langkah lain," bilangnya.
Diketahui, pada klasemen akhir konstruktor di MotoGP 2022, tim Italia menyumbang dua wakilnya di posisi tiga besar, yakni Ducati sebagai juara dan Aprilia di peringkat ketiga.
Sementara Yamaha menjadi satu-satunya tim Jepang yang masuk daftar dengan menempati urutan kedua. Menurut Rossi, keuangan tim pabrikan Jepang seperti Honda dan Yamaha tidak sebaik tim Italia.
Maka, kata Rossi, untuk meningkatkan prestasi di musim-musim berikutnya, mereka membutuhkan lebih banyak dana.
"Tim Jepang harus membuat pilihan karena permainan telah berubah. Mereka membutuhkan lebih banyak duit dan lebih banyak sumber daya. Mereka harus memahami bahwa mereka harus berbuat lebih banyak jika ingin menang," pungkas Rossi.