Lebih lanjut Tardozzi menambahkan Ducati keluar dari dua tahun yang tidak sukses dengan Valentino dan kemudian memiliki Andrea Dovizioso dan Nicky dan masih banyak berjuang, media sangat negatif pada Ducati mengatakan kami tidak kemana-mana, ya itu benar untuk hal tertentu, karena kami tidak memiliki arah teknis yang jelas tahun itu.
"Tapi untungnya, berkat dukungan dari CEO kami Claudio Domenicalli, yang saya kenal selama lebih dari 20 tahun, saya terang-terangan kepadanya dan mengatakan 'ini adalah situasi di mana kita tidak kemana-mana, dan jika terus seperti ini, sangat negatif bagi citra perusahaan," tambahnya.
Akhir tahun 2013, Gigi Dall'Igna dibajak dari Aprilia sebagai General Manager, menggantikan posisi Benhard Gobmeier.
Setahun berikutnya, Davide Tardozzi pun direkrut untuk jadi manajer tim pabrikan Ducati di MotoGP. Sejak Trio Italia ini diduetkan, Ducati bangkit dari keterpurukan dan kini jadi tim yang menakutkan.
Tapi jauh sebelum itu, Ducati juga sempat kesulitan cari sponsor karena kebanyakan hanya ingin mendanai jika Valentino Rossi jadi pembalapnya.
"Domenicalli berhasil meyakinkan Gigi untuk meninggalkan Aprilia dan sejak itu semuanya menjadi lebih baik. Sulit juga karena Ducati tidak sebesar Jepang, jadi kami harus mengandalkan sponsor dan kemitraan," terang Ciabatti.
"Dan pada saat itu sangat sulit untuk menemukan orang yang ingin berinvestasi di Ducati karena hanya Valentino mereka benar-benar siap mendukung untuk mendapatkan liputan sebaik mungkin," tambah dia.