100KPJ

Potensi Pembalap Indonesia di Mata Bos Yamaha Indonesia

Share :

100kpj – PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) telah 'berinvestasi' di dunia racing, dengan menempelkan tagline Semakin di Depan, baik di panggung MotoGP maupun WorldSBK.

Namun kini tagline tersebut diganti dengan logo Blue Core, yang nempel di motor maupun wearpack mulai musim 2015, tepatnya seri ke 9 di Sirkuit Sachsenring, Jerman. Tapi di WorldSBK hingga kini tagline tersebut masih nempel.

Menurut Minoru Morimoto, President Director & CEO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), menjelaskan alasan menggunakan tagline semakin di depan, sebab Indonesia merupakan salah satu pasar terpenting buat pabrikan garpu tala ini, meski bukan pasar terbesar di dunia.

"Di Yamaha, Indonesia merupakan negara yang penting, karena besarnya pasar, potensinya, pertumbuhan ekonominya. Yamaha Jepang melakukan sesuatu yang penting untuk pasar Indonesia, jadi kami masukkan semakin di depan," kata Morimoto, di hospitaly area Sirkuit Mandalika.

Morimoto yang aktif di dunia balap berharap, Indonesia juga punya pembalap kelas utama untuk bertarung di ajang WSBK dan MotoGP.

Selama ini Yamaha Indonesia pernah mengantarkan pembalap Indonesia ke kelas dunia, seperti Galang Hendra yang turun di kelas Supersport.

Sedangkan di Moto2 mesin motornya bukan Yamaha tapi Triumph, sedangkan Yamaha ada mastercamp yang bertarung di Moto2, sebagai solusi.

"Jika ada pembalap yang berkualitas dari Indonesia, Yamaha Indonesia bisa mengirim pembalap dari Indonesia untuk masuk," bilang Morimoto.

Menurut Morimoto, Yamaha Jepang paham banyak pembalap bagus di Indonesia, seperti Galang Hendra, Aldi dan yang lainnya.

"Kadang Yamaha Jepang menghubungi kami untuk minta pebalap dari Indonesia untuk bisa mencapai ke level yang lebih tinggi," kata Morimoto.

Selain itu, Morimoto menjelaskan jika insfrastruktur menjadi masalah untuk mencari talenta atau pembalap dari Indonesia.

Pasalnya Morimoto yang pernah menjabat sebagai Presiden Yamaha Motor Deutschland GmbH (YMG) menjelaskan, mudahnya cari pembalap di Jerman kerimbang Indonesia.

"Yamaha Germany sangat bagus untuk sistemnya, persiapannya, kemampuan ridernya, sistem sekolah di sana," kata Morimoto.

Kini Indonesia punya Sirkuit Mandalika, yang merupakan sirkuit yang bagus. Tapi untuk mencapai ke Mandalika tidak mudah.

"Kami berharap Sentul ada perbaikan, soalnya di sana banyak lubang." kata Morimoto.

Hal tersebut penting dilakukan, agar fasilitas racing di Indoensia semakin banyak.

Share :
Berita Terkait