100kpj – Pembalap Italia, Enea Bastianini menunjukkan skill dan kemampuannya, perlahan tapi pasti Enea mendahului pembalap yang berada di depannya, hingga logikanya jika dia start di posisi 15, dan finish diburutan ke 5, berarti dia mampu susul atau lebih baik dari 10 pembalap lainnya.
Pembalap yang membela tim Gresini Racing yang didukung Federal Oil, tampil luar biasa di Sirkuit Philip Island, Australia bertujuan untuk berusaha agar selisih poin di klasemen sementara tidak terlalu banyak, dan membuat namanya tetap berada di dalam perebutan gelar juara dunia.
Meski finis posisi ke-5, Enea Bastianini mengakui kurang begitu puas meski persaingan kian ketat di titel Juara Dunia MotoGP 2022.
Pembalap bernomor 23 ini menyayangkan start dari posisi yang cukup jauh, akibat sesi kualifikasi terhalang oleh pembalap lain.
“Ternyata balapannya seru, andaikan posisi start lebih baik itu bisa lebih membantu. Meskipun hanya berbeda dua posisi didepan, kemungkinan akan memengaruhi balapan,” ujar Bastianini.
Pembalap bernomor 23 tersebut mengungkapkan sisi lain kebahagiaannya, yaitu motor Ducati Desmosedici GP21 bisa melesat kencang hingga tembus lima besar.
“Bisa memperbaiki posisi dan ini menggembirakan serta mengantongi poin penting di posisi klasemen. Kita masih bisa mengejar titel Juara Dunia dan masih belum berakhir karena masih ada kesempatan. Kini kita akan hadapi MotoGP Malaysia dan kita akan fokus penuh melakukan yang terbaik,” jelas Bastianini.
Sedangkan Fabio Di Giannantonio, yang tahun depan masih bertahan di Tim Gresini Racing MotoGP ini, hanya mampu finis posisi 20 di MotoGP Australia.
Fabio Di Giannantonio tak bisa berbuat banyak di seri Australia ini, selepas start bisa memperbaiki posisi, tiba-tiba di lap 4 didorong melebar dan membuatnya ke mundur ke baris belakang, sehingga membalap sendirian di lintasan hingga finis.
“Sangat disayangkan, padahal kita sudah mendapatkan setelan bagus dengan motor. Kita bisa menunjukkan di tiga lap awal dan start juga bagus. Sayangnya di tikungan empat ketika jalani lap ke 4, Crutchlow menabrak saya dan membuat saya ke pinggir lintasan. Setelah itu balapan berakhir,” ungkap pembalap bernomor 49 ini.
Menurut Rommy Averdy Saat, Federal Oil Brand General Manager, mengharapkan kedua pembalap bisa memanfaatkan dua seri terakhir yakni di Malaysia pada 23 Oktober, dan di Valencia pada 6 November.
“Tambahan poin besar tentunya bisa mengubah keadaan di klasemen akhir. Motor yang kompetitif, rekomendasi ahli dari tim mekanik, dan diimbangi penampilan maksimal kedua pembalap, pasti akan memberikan hasil yang terbaik, dan bikin bangga para konsumen Federal Oil serta penggemar MotoGP di Indonesia.” pungkasnya