Sehingga terkuaklah penyebab Martin sering terjatuh, karena Martin punya masalah pada syaraf sejak tahun lalu.
"Tangan saya kerap mati rasa, di Le Mans saya mencoba tetap melanjutkan balapan meski sudah tidak merasakan apa-apa saat pengereman sejak lap ketiga. Karena mati rasa membuat saya tak tahu sedalam apa saya menarik tuas gas, intinya saya berusaha untuk finis," bilang pembalap yang punya kjulukan Martinator.
Martin bertekad akan melakukan pemeriksaan di rumah sakit, dia mengaku penyakitnya kumat lagi saat balapan di Jerez, Spanyol.
Saat itu, Martin mengaku sudah melakukan terapi dan merasa kondisinya lebih baik. Faktanya, di Le Mans problem pada tangan itu kambuh lagi.
“Saya rasa, mati rasa pada tangan hanya satu-satunya problem saat ini. Saat start di GP Prancis, saya mampu naik beberapa posisi dan mengejar Johann Zarco. Tetapi kemudian masalah besar datang,” bilang Martin.
Dia mengaku merasa terganggu, karena tanpa feeling pembalap tidak akan mampu berbuat apa-apa.
Tentunya masalah tersebut bisa berbahaya bagi perkembangan karirnya, karena Jorge Martin kini hanya menempati posisi 15 klasemen sementara dengan hasil terbaik podium kedua di MotoGP Amerika.