Dengan pabrikan Hamamatsu itulah Vinales sukses merengkuh podium dan kemenangan perdananya di MotoGP, dan menjadi rider muda yang menonjol pada musim keduanya dalam kelas premier.
Namun setelah dua tahun membela Suzuki, Top Gun tidak bisa membendung godaan beralih ke Yamaha dan bergabung dengan Valentino Rossi, sesuatu yang kini dianggapnya sebagai sebuah kesalahan.
“Saya tidak mau bicara banyak soal masa lalu, jelas saya melakukan kesalahan dengan meninggalkan Suzuki. Pada akhirnya kami membentuk tim yang sangat bagus, tetapi saat itu Yamaha adalah motor pemenang dan saya memilih jalan itu,” kata Vinales dikutip dari The Race.
Lebih lanjut Vinales menjelaskan bahwa tidak mau menyesali apa yang sudah menjadi keputusannya sendiri, namun Vinales mengakui bahwa kepindahannya ke Aprilia membuatnya bahagia. "Saya datang ke balapan dengan semangat lagi, saya menemukan kembali motivasi, gairah dengan motor, itu sangat penting," tambahnya.
Bersama Aprilia, ia sudah menjalani lima balapan tahun lalu, dengan hasil terbaik finis P8 di Grand Prix (GP) Emilia Romagna. Periode singkat itu krusial bagi Vinales beradaptasi dengan RS-GP agar lebih siap pada MotoGP 2022 nanti.
Baca juga: Tak Punya Mental Juara, Yamaha Nyesel Pernah Rekrut Vinales