100kpj – Pembalap Repsol Honda asal Spanyol, Marc Marquez mengalami kecelakaan parah saat menjalani sesi latihan offroad menjelang MotoGP Algarve, Portugal, pekan lalu. Imbasnya, dia mengalami gegar otak dan harus absen di sisa musim ini.
Melalui keterangan resmi Honda Racing Corporation atau HRC, Marquez sempat istirahat dan mendapat penanganan medis di rumahnya. Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata kondisinya tidak membaik.
Itulah mengapa, sebagai langkah antisipasi, tim dokter tak memberinya izin membalap hingga akhir musim. Sebab, jika dipaksakan, bukan tak mungkin kondisinya justru memburuk.
"Setelah beberapa hari beristirahat di rumah dan melihat kondisinya masih kurang sehat, hari ini Marquez telah menjalani medical check up dan diperiksa dokter untuk mengevaluasi statusnya saat ini,” tulis HRC melalui laman resminya, dikutip Senin 8 November 2021.
Pembalap Aprilia Gresini, Aleix Espargaro menduga, selain gegar otak, Marquez juga mengalami patah tangan. Hanya saja, menurutnya, Honda tak mau membocorkannya ke publik.
“Tidak ada yang memiliki informasi pasti tentang bagaimana kecelakaannya terjadi. Mungkin tangan Marquez juga patah. Satu hal yang pasti, ia tidak ada di sini karena mengalami gegar otak. Di saat bersamaan, Marc biasanya melakukan apa saja untuk mengikuti balapan,” ujar Aleix Espargaro dikutip 100KPJ dari Tuttomotoriweb, Senin 8 November 2021.
“Semua orang tahu. Saya tidak tahu apakah emosi adalah kata yang tepat. Saya pikir itu sesuatu yang lebih buruk (dari gegar otak),” lanjut kakak kandung rider Repsol Honda, Pol Espargaro tersebut.
Jika benar cedera Marquez separah itu, bukan tak mungkin pembalap 28 tahun tersebut akan pensiun lebih awal. Sebab, sebelumnya, dia mengatakan, saat kondisinya sudah tak baik dan performanya menurun, maka gantung helm bisa dijadikan opsi.
“Ketika saya tidak merasa lagi mampu memenangkan balapan, bagi saya lebih baik di rumah saja. Karena saya di sini bertarung untuk mereka semua,” kata Marc Marquez pada pertengahan musim.