Razlan mengaku memang Petronas ingin menurunkan nominal angka, tapi Razlan menolak karena tidak bisa menjalankan tim dengan uang yang lebih sedikit. Bahkan Razlan meminta untuk menaikan anggaran, karena Razlan menilai prestasi tim baik.
“Saya memperhitungkan dua kemungkinan, antara mereka akan berkata, tak ada tawaran lain, itu yang akan kami bayar atau mereka akan melanjutkan negosiasi. Ternyata, mereka memilih untuk mundur. Kami tidak memberi kesempatan untuk berdiskusi lagi,” beber Razlan.
Kemudian Razlan curhat dengan Azhan Shafriman Hanif, CEO Sirkuit Sepang, kemudian mereka membuat janji untuk bertemu. Pihak Petronas mengaku ketidakpastian situasi ekonomi karena Covid-19 dan pemerintah Malaysia, maka diputuskan mundur.
Tapi disisi lain, Petronas sepakat dengan tim Mercedes di Formula 1 dengan gelontoran dana yang lebih besar. “Kami kira itu hanya alasan saja. Performa kami bukan penyebabnya karena tim MotoGP mulai dengan sangat bagus. Saat Petronas gabung Mercedes pada 2010, butuh beberapa tahun untuk sukses,” kata Razali.
Lebih lanjut Razali menjelaskan bahwa timnya lebih baik sebagai tim baru, apalagi dana yang diberikan kepada Sepang Racing Team kurang dari lima persennya, dana yang digelontorkan Petronas kepada tim Mercedes di Formula 1.
Menurut rumor, Datin Anita Azrina, Kepala Komunikasi Strategis Petronas, digadang-gadang menjadi penyebabnya. Lantaran dirinya tak akur dengan Razali dan CEO Sirkuit Sepang, Azhan Shafriman Hanif.
Razali pun mengisyaratkan bahwa kabar tersebut benar, apalagi Datin dan Razali dahulu pernah bekerja bareng. Razali sebagai CEO Sirkuit Sepang, sementara Datin bekerja di Petronas.