100kpj – Pembalap Yamaha asal Prancis, Fabio Quartararo tampil mengesankan di MotoGP 2021. Bahkan, di sisa tiga seri lagi, dia telah mengumpulkan 254 poin atau berjarak 52 angka dari Francesco ‘Pecco’ Bagnaia di urutan kedua.
Seandainya Quartararo mampu meraih kemenangan di seri berikutnya, maka dia dipastikan meraih gelar juara pertama di kompetisi tertinggi. Buka hanya itu, dia juga berpeluang besar memutus dahaga tim yang tak pernah juara lagi sejak enam tahun lalu.
Baca juga: Finis ke-15 di MotoGP AS, Rossi: Sirkuitnya Susah, Cuacanya Panas
Pada suatu wawancara usai MotoGP Amerika Serikat (AS), Quartararo berkisah, pada mulanya merasa tertekan saat membela tim pabrikan Yamaha. Lebih lagi, kala itu, dia menggantikan posisi Valentino Rossi yang merupakan idolanya sejak kecil.
“Apa yang saya alami adalah momen spesial bagi saya. Ketika saya mengambil alih tempat Valentino Rossi di tim Yamaha, saya berada di bawah banyak tekanan dari media,” ujar Quartararo, dikutip dari Speedweek, Selasa 5 Oktober 2021.
Meski telah menuai banyak kesuksesan di usia muda, yakni 22 tahun, namun Quartararo merasa dirinya belum sebanding dengan Rossi.
“Apa yang akan terjadi, sekarang Anda menggantikan raja balap motor. Saya bahkan tidak bisa membandingkan diri saya dengannya. Karena itu, mencapai hasil ini adalah hal yang luar biasa,” terangnya.
Quartararo Makin Dekat dengan Mimpinya
Lebih jauh, dia merasa, 2021 merupakan momen terindah dalam hidupnya. Sebab, pada tahun ini, dia mampu menunjukkan performa terbaiknya sebagai pembalap. Bahkan, jika berjalan lancar, dia berpeluang menutup musim dengan gelar juara.
“Saya makin dekat dengan mimpi saya. Hanya ada tiga balapan tersisa dan saya memiliki keunggulan lebih dari 50 poin atas Pecco, itu fantastis,” tegasnya.
"Akan sangat bagus untuk memenangkan gelar di Misano, tetapi bahkan jika itu tidak terjadi pada akhir pekan itu, kami masih memiliki peluang lain. Sekarang, kami mulai berpikir berbeda, karena akhir kejuaraan sudah dekat,” kata Quartararo.