100kpj – Agar mencegah bahaya virus corona, Dorna Sports sebagai promotor MotoGP bekerja sama dengan pemerintah Qatar melakukan vaksin corona BionTech-Pfizer kepada seluruh orang yang bekerja di lingkungan MotoGP, termasuk para pembalap MotoGP.
Namun dengan alasan perlindungan data, Dorna memang tidak merilis daftar siapa saja orang-orang yang bekerja di lingkungan MotoGP yang sudah divaksin atau belum divaksin. Tapi Johann Zarco (Pramac Racing) tidak pernah menyembunyikan bahwa dirinya belum divaksin.
Akhirnya masalah muncul, pasalnya Otoritas Malaysia membuat kebijakan tidak mengizinkan orang asing yang belum divaksin corona masuk ke Malaysia. Jika dilihat dari jadwalnya, MotoGP Malaysia akan diselenggarakan pada 24 Oktober 2021 mendatang.
Baca juga: Duit Ratusan Miliar Keluar Agar Sirkuit Mandalika Berhasil Gelar WSBK
Selain itu, MotoGP Malaysia juga terancam gagal. Pasalnya untuk mencegah penyebaran virus corona, Reeza Merican Naina Menteri Olahraga Malaysia bersikukuh sekitar 1.400 orang yang bekerja di lingkungan MotoGP, harus dikarantina selama 10 hari sebelum masuk ke sirkuit Sepang.
Tentu saja Dorna dan IRTA (Asosiasi Tim-tim Balap International) menentang aturan tersebut, karena Dorna hanya setuju jika yang diterapkan sistem bubble yang diterapkan di Qatar, jadi semua tim diakomodasi dalam empat hotel yang ditunjuk.
Sebagai solusi agar Zarco bisa ikut balapan di Malaysia, divisi medis Dorna kini sudah menyiapkan vaksin dari Johnson & Johnson, vaksin ini hanya satu dosis saja sehingga memudahkan bagi Zarco jika ingin ikut vaksin.
Namun Dorna Sports hanya menunggu keputusan dari Zarco, jika dirinya ingin ikutan balap di Malaysia, Zarco bisa mendapatkan vaksin di Perancis sebelum terbang ke Malaysia.
Sementara itu, Zarco juga menunggu hingga 29 Agustus untuk mengetahui keputusan apakah MotoGP Malaysia tetap digelar, atau dipindah ke negara lain yang tidak menerapkan waktu karantina yang panjang. Konon Misano, Italia sudah siap jika Malaysia gagal.
Baca juga: Valentino Rossi Pensiun, MotoGP Kehilangan Uang Sebesar Rp1,6 Triliun