100kpj – Maverick Vinales telah mengambil keputusan untuk meninggalkan Yamaha di akhir musim MotoGP 2021. Sang Ayah, Angel Vinales, mengungkapkan bila kepergian Anaknya sangat disesali oleh Yamaha.
Bargabung dengan Monster Yamaha sejak 2017, Vinales akhirnya memilih mengakhiri kontrak setahun lebih cepat. Pembalap berjuluk Top Gun itu kecewa dengan motor Yamaha hingga capaiannya tak bagus.
Baca Juga: Masa Berlaku SIM Kendaraan Habis saat PPKM Darurat? Ini Aturannya
Dia baru sekali menang dengan Yamaha pada musim ini di MotoGP Qatar, sedangkan Fabio Quartararo sudah 4 kali menang. Vinales menduduki posisi keenam pada klasemen dengan 95 poin, atau kalah 61 pon dari Quartararo yang ada di posisi satu.
Angel mengungkapkan Vinales sempat ditahan oleh kepergiannya oleh Lin Jarvis. Bahkan, Managing Director Yamaha tersebut sempat menangis dengan keputusan Vinales.
"Keputusan ini atas kesepakatan bersama. Awalnya Yamaha tidak mau. Lin (Jarvis) menangis dan segalanya. Dia tidak percaya, tapi ini (keputusan Maverick Vinales) sudah dipikirkan sejak lama," kata Angel Vinales seperti dilansir dari Diario AS, Minggu 4 Juli 2021.
Lebih lanjut, Ayah dari pembalap asal Spanyol itu menilai motor YZR-M1 memang tidak cocok untuk Vinales. Menurutnya, motor Yamaha cocok untuk Jorge Lorenzo dan Quartararo.
"Maverick tidak meninggalkan Yamaha karena motornya buruk, jadi itu jelas, tetapi karena Yamaha tidak memberinya motor yang dia butuhkan, dan gagal beradaptasi dengan motor yang dimiliki Yamaha," kata Angel dikutip Speedweek.
"Motor ini cocok dengan gaya berkendara Lorenzo dan Quartararo. Ini lembut seperti mentega. Maverick membutuhkan motor yang lebih kaku. Kenapa? Karena Maverick seperti Marc (Marquez). Mereka menyerang keras untuk memanfaatkan potensi," lanjutnya.